Bank Mandiri kucurkan pinjaman valas ke Kapuas Prima Coal (ZINC) US$ 96 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) menandatangani perjanjian kredit valas dengan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dengan total mencapai US$ 96 juta. Pinjaman valas ini akan digunakan untuk membiayai operasional perusahaan serta mendukung modal kerja ZINC. 

Dari total pinjaman yang diberikan tersebut, mayoritas akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja serta belanja modal (capital expenditure) ZINC dalam menambah kapasitas produksi di sektor pertambangan mineral. Di samping itu, Bank Mandiri juga memberikan tambahan non cash loan sebesar US$ 14 juta. 

Kerjasama tersebut ditandatangani VP Corporate Banking Bank Mandiri Hamzah Syawaludin dan Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal Tbk  Harjanto Widjaja serta disaksikan oleh SVP Corporate Banking Bank Mandiri Helmy Afrisa Nugroho dan Direktur Pengembangan Usaha ZINC Evelyn Kioe di Jakarta, Senin (28/6).


Bank Mandiri mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk terus mendukung industri pertambangan dan diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi ke depan. 

"Dukungan ini menjadi bukti realisasi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama yang diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi ke depan," ungkap Helmy dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6). 

Baca Juga: BRI dan BNI setuju memperpanjang utang jangka pendek Garuda Indonesia hingga 2026

Helmy menambahkan, ke depan Bank Mandiri juga akan terus menggali potensi kredit di sektor-sektor prospek positif lainnya seperti Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan CPO, energi serta konstruksi. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT Kapuas Prima Coal Tbk  Evelyn Kioe mengatakan sebagian dana hasil perjanjian kredit ini akan dipakai untuk memperkuat sisi produksi perusahaan seperti investasi infrastruktur penambangan guna menambah kapasitas produksi. 

Salah satunya yakni pembangunan smelter yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Pembangunan fasilitas pertambangan tersebut direncanakan akan memasuki tahap commisioning pada kuartal III 2021 dan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia. 

"Kami berharap dengan perjanjian kredit ini dapat memacu produksi sesuai dengan target sebelumnya, dan target penyelesaian smelter milik ZINC dapat berjalan baik sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia," ungkapnya.

Selanjutnya: Bank Mandiri turut merasakan minat yang tinggi pada SBR010

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi