KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan dihebohkan dengan terungkapnya kasus pembobolan nasabah bank dengan modus kejahatan skimming. Modus tersebut dilakukan dengan memasang alat skimmer pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik bank. Fungsi alat ini, antara lain untuk menyedot data pribadi milik nasabah dan membobol saldo tabungan. PT Bank Mandiri Tbk salah satu yang menjadi korban. Dana tiga nasabah Bank Mandiri di Surabaya dibobol pelaku. Bank pelat merah ini mencatat kerugian dalam kasus ini berkisar Rp 100 juta-Rp 150 juta. Sejatinya, Bank Mandiri telah melakukan sejumlah langkah antisipasi sejak kasus skimming mencuat. Salah satunya, dengan memasang perangkat anti-skimming pada tiap mesin ATM Bank Mandiri.
Tak hanya itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebutkan, pihaknya mewajibkan tiap kantor cabang untuk melakukan pengecekan alias monitoring sebaran ATM secara berkala. "SOP (standard operational prochedure) kami, tiap jam harus berkeliling ke ATM untuk mengecek apakah ada skimming, termasuk di remote area," ujar Rohan di Jakarta, Senin (19/3).