KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan secara umum diproyeksikan bank-bank akan membutuhkan waktu penyesuaian suku bunga simpanan dan kredit dalam 3 bulan hingga 6 bulan ke depan.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan penyesuaian ke dalam bunga kredit juga akan sangat bergantung kepada kualitas kredit di masing-masing bank. Sehingga penyesuaian suku bunga tidak akan menimbulkan potensi kenaikan kredit bermasalah atau
non performing loan (NPL) ke depannya. "Selain itu, kondisi lain yang menjadi pertimbangan antara lain likuiditas pasar dan struktur
cost of fund untuk suku bunga dana. Ke depannya, kami akan terus memantau perkembangan suku bunga acuan, posisi likuiditas, dan kompetisi di pasar, agar
rate yang kami berikan ke nasabah tetap kompetitif," ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Kamis (22/9).
Baca Juga: Bank Mandiri Akan Tambah Ribuan Pegawai IT dalam 2 Tahun ke Depan Dari sisi industri, Bank Mandiri melihat kondisi perbankan Indonesia saat ini cukup baik dengan tingkat pemodalan yang cukup kuat dan kondisi likuiditas yang terjaga dengan baik. Pertumbuhan kredit juga terus terakselerasi sejalan dengan pemulihan ekonomi. "Di sisi lain, kualitas asset juga terus membaik sejalan dengan pemulihan di berbagai sektor industri. Adanya potensi risiko inflasi dan kenaikan suku bunga juga sudah diperhitungkan oleh masing-masing bank dalam penyusunan
stress test," papartnya. Selain itu, pertumbuhan kredit industri telah menunjukkan pemulihan sejak awal tahun 2022 sejalan dengan pemulihan ekonomi, dimana hingga Agustus 2022, kredit perbankan nasional telah tumbuh 10,62% secara tahunan atau
year on year (YoY) yang ditopang oleh peningkatan diseluruh jenis kredit dan pada mayoritas sektor ekonomi.
"Ke depannya, kami memperkirakan pertumbuhan kredit untuk tahun ini masih akan kuat dan dapat mencapai 9,9% YoY di akhir tahun, sejalan momentum pemulihan ekonomi," jelas Rudi. Berkaca pada hal tersebut, seiring dengan kondisi perekonomian domestik yang masih kuat kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu mencapai target yang ditetapkan yakni sebesar 11%, terutama pada sektor-sektor yang prospektif seperti telekomunikasi dan jasa kesehatan. Ia menyatakan penyaluran kredit tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .