Bank Mandiri mencatat kredit korporasi tumbuh 7,9% yoy per Oktober 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, perbankan mengoptimalkan bisnis seiring meningkatkan permintaan kredit. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya berhasil meningkatkan penyaluran kredit (bank only)sebesar 8,54% yoy per Oktober 2021.

“Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi mendominasi kredit perseroan. Tercatat hingga Oktober 2021 total kredit segmen korporasi telah mencapai Rp 333,4 triliun atau tumbuh 7,9% yoy,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada Kontan.co.id, Minggu (21/11). 

Ia menyatakan kredit korporasi itu ditopang oleh konstruksi, Food and beverage (F&B), kesehatan dan pertambangan. 

Melihat pencapaian tersebut, ia optimistis kinerja Bank Mandiri akan membaik hingga akhir tahun.

“Adapun, untuk pertumbuhan total kredit secara bank only diproyeksikan tumbuh sesuai target di level mid-single digit secara yoy dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” paparnya. 

Baca Juga: Bank Mandiri salurkan kredit modal kerja Rp 297,4 triliun per Oktober 2021

Ia melanjutkan, hal ini salah satunya juga ditopang oleh pemulihan ekonomi serta meningkatnya ekspektasi dan prospek bisnis dari dunia usaha yang pada akhirnya akan mendorong permintaan kredit perbankan. 

Permintaan kredit dari segmen korporasi semakin meningkat jelang akhir tahun berdasarkan survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan oleh Bank Indonesia (BI).  Survei itu mencatatkan kebutuhan pembiayaan korporasi menunjukkan peningkatan di Oktober 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan peningkatan itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) segmen korporasi sebesar 16,7% pada Oktober 2021. Nilai itu lebih lebih tinggi dari SBT September 2021 sebesar 11,1%. 

"Sejumlah sektor seperti sektor Konstruksi, Perdagangan, Reparasi Mobil dan Penyediaan Makanan dan Minuman terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo serta mendukung pemulihan domestik," ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11). 

Responden menyatakan sebagian besar sumber pembiayaan masih didominasi dari dana sendiri dan pinjaman perbankan dalam negeri dengan pemanfaatan kelonggaran tarik yang meningkat. 

"Sementara itu pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun. Permintaan pembiayaan baru oleh rumah tangga pada Oktober 2021 terpantau masih terbatas, sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya," paparnya.

Selanjutnya: BTN luncurkan layanan eTPPAD untuk permudah personel TNI AD beli rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi