Bank Mandiri mengkaji penerbitan surat utang



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sedang mendalami rencana penerbitan surat utang berharga. Rencananya, hasil penerbitan surat utang ini sebagai salah satu bentuk pendanaan. Direktur Keuangan dan Strategi Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan, surat utang itu bisa dalam rupiah. "Bisa berupa subdebt juga," katanya, Selasa (18/9).Karena masih dalam kajian, Mandiri belum memutuskan seberapa besar surat utang yang akan diterbitkan. Yang pasti, terakhir kali, Mandiri menerbitkan surat utang pada 2009 silam. Penerbitan surat utang ini untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Pahala memastikan, ke depannya semakin banyak kontraktor yang mencairkan kreditnya untuk proyek infrastruktur. Catatan saja, pendanaan kredit infrastruktur Bank Mandiri di semester 1 2012 mencapai Rp 59,6 triliun. Yang baru dicairkan mencapai Rp 36,2 triliun. "Jadi masih ada porsi yang belum ditarik sebesar Rp 23 triliun karena masih penjadwalan sesuai proyek," katanya.Untuk menghindari masalah pendanaan ini, Bank Mandiri akan fokus pada kegiatan utama seperti transactional banking dan pertumbuhan dana pihak ketiga. Menurut Pahala, dana murah Mandiri setiap tahun mencapai Rp 55 triliun. "Tapi ke depannya kami lihat juga bagaimana pertumbuhan dana pihak ketiga," ujar Pahala.Selain dana pihak ketiga, Mandiri juga berharap dana masuk dari devisa hasil ekspor (DHE). Hingga saat ini, DHE yang masuk ke Mandiri mencapai US$ 31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can