KONTAN.CO.ID - PT Bank Mandiri Tbk mengatakan bahwa pengenaan biaya isi ulang uang elektronik (fee top up u-nik) merupakan hal yang wajar. Hal ini untuk menutup biaya investasi bank dalam mengembangkan infrastruktur di bisnis ini. Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, bank memahami keresahan masyarakat terkait biaya isi ulang uang elektronik. "Tapi bank membutuhkan investasi mengembangkan infrastruktur transaksi non tunai," kata Rohan dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9). Menurut Rohan, investasi pengembangan non tunai membutuhkan waktu 1-2 tahun. Sehingga biaya top up bisa diturunkan apabila kebutuhan investasi sudah terpenuhi.
Bank Mandiri menilai pengenaan fee top up wajar
KONTAN.CO.ID - PT Bank Mandiri Tbk mengatakan bahwa pengenaan biaya isi ulang uang elektronik (fee top up u-nik) merupakan hal yang wajar. Hal ini untuk menutup biaya investasi bank dalam mengembangkan infrastruktur di bisnis ini. Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, bank memahami keresahan masyarakat terkait biaya isi ulang uang elektronik. "Tapi bank membutuhkan investasi mengembangkan infrastruktur transaksi non tunai," kata Rohan dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9). Menurut Rohan, investasi pengembangan non tunai membutuhkan waktu 1-2 tahun. Sehingga biaya top up bisa diturunkan apabila kebutuhan investasi sudah terpenuhi.