Bank Mandiri Naikkan Target Kredit Jadi 20%



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) merevisi pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 20%. Bank milik pemerintah ini akan segera melaporkan revisi kenaikan target kredit tersebut ke Bank Indonesia (BI).

Revisi target penyaluran kredit ini mereka lakukan karena sepanjang semester I/2010 lalu target penyaluran kredit sudah tercapai. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi menjelaskan, kredit Mandiri pada semester pertama tumbuh sekitar 18%-19% per tahun. Sedangkan pada awal tahun, Mandiri hanya mematok pertumbuhan kredit hingga akhir tahun sebesar 15% sampai 18%.

Penopang terbesar kredit Bank Mandiri di semester pertama lalu masih dari kredit korporasi. Maklum banyak perusahaan yang mencairkan dana kreditnya. "Kredit korporasi memberi kontribusi sebesar 40% terhadap total kredit," ungkap Fransisca N. Mok, Direktur Korporasi Bank Mandiri .


Beberapa korporasi besar yang melakukan penarikan kredit di Bank Mandiri antara lain PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun. Lantas ada kucuran kredit ke PT Pertamina berbentuk club deal dengan tiga bank lain, yakni BNI, BRI, dan BCA. Nilainya US$ 450 juta, bertenor lima tahun.

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar menjelaskan, Bank Mandiri telah mencatat kenaikan kredit di semester I/2010 sebesar 18,72%, yakni dari Rp 164,5 triliun menjadi Rp 195,3 triliun.

Makanya, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas, meminta Bank Mandiri merevisi target kreditnya menjadi 20% tahun ini. Target itu juga sesuai dengan prediksi BI yang memperkirakan kredit di 2010 akan tumbuh sekitar 20%-24% .

Selain merevisi target kredit, pemerintah juga sudah merestui rencana rights issue alias penerbitan saham baru Bank Mandiri sebesar 10%-15% dari total saham. "Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian sudah setuju. Nanti dibawa ke DPR," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini.

Dengan jumlah saham Bank Mandiri mencapai 20,98 miliar, jumlah saham baru yang akan diterbitkan diperkirakan sebanyak 2,09 miliar hingga 3,14 miliar saham. Nantinya, diharapkan porsi kepemilikan publik atas saham Mandiri bisa meningkat hingga lebih dari 40%. Dus, Mandiri bisa menikmati diskon pajak sebesar 5% dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test