Bank Mandiri: NPL perbankan erat kaitannya dengan harga komoditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah (NPL) industri perbankan menurut PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) erat kaitannya dengan harga komoditas.

Hal ini disampaikan oleh Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri dalam acara outlook 2019 oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni), Jumat (16/11).

Menurut Tiko, ekonomi Indonesia sampai saat ini masih sangat tergantung dengan harga komoditas. “Perubahan harga komoditas akan menyebabkan perubahan non performing loan (NPL) yang cukup tajam,” kata Tiko.


Hal ini terbukti ketika harga komoditas mengalami kejatuhan pada 2014 lalu, menyebabkan rasio NPL bank pada saat itu mengalami kenaikan. Puncaknya terjadi pada 2016.

Salah satu isu yang menarik soal harga komoditas ini adalah ketika harga CPO atau minyak sawit mentah turun di bawah US$ 440 per metrik ton pada 2014 lalu menyebabkan ekonomi Kalimantan dan Sumatera kontraksi yang akhirnya bermuara pada peningkatan NPL.

Ekonomi daerah yang turun menyebabkan efek signifikan ke sektor ikutan misalnya properti dan transportasi. Bahkan sampai saat ini, penyaluran KPR Bank Mandiri untuk daerah Kalimantan untuk sementara dihentikan.

Untuk penyaluran KPR di beberapa daerah misalnya Sumatera, Bank Mandiri masih menyalurkan dengan jumlah terbatas.

Untuk mengatasi hal ini, Tiko menyarankan agar pemerintah meningkatkan porsi pendapatan di luar komoditas misalnya manufaktur. Selain itu Indonesia juga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan nilai tambah untuk industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto