KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,4%. Target tersebut cenderung lebih tinggi dibanding target tahun ini yang sebesar 5,2%. Target tersebut tertuang dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sulaiman Arif Artanto menyebut, target tersebut sangat mungkin untuk tercapai di tahun 2018. Pasalnya, saat ini pemerintah telah memberikan sejumlah kelonggaran tarif khususnya bagi industri perbankan. Berkaca dari beberapa langkah kebijakan yang telah dikeluarkan regulator, sampai saat ini ekonomi Indonesia dari kacamata bankir masih terbilang positif. Dengan adanya kelonggaran tarif secara umum pelaku usaha sudah mulai berani mengembangkan usahanya, khususnya melalui pinjaman kredit perbankan. Bank berlogo pita emas ini menambahkan, merujuk pada pencapaian semester I 2017 bank Mandiri juga telah mencatat kinerja positif. Lihat saja, sampai pada Juni 2017 perseroan mencatat kenaikan kredit mencapai 11,6% menjadi Rp 682 triliun.
Bank Mandiri optimis ekonomi bisa tumbuh 5,4%
KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,4%. Target tersebut cenderung lebih tinggi dibanding target tahun ini yang sebesar 5,2%. Target tersebut tertuang dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sulaiman Arif Artanto menyebut, target tersebut sangat mungkin untuk tercapai di tahun 2018. Pasalnya, saat ini pemerintah telah memberikan sejumlah kelonggaran tarif khususnya bagi industri perbankan. Berkaca dari beberapa langkah kebijakan yang telah dikeluarkan regulator, sampai saat ini ekonomi Indonesia dari kacamata bankir masih terbilang positif. Dengan adanya kelonggaran tarif secara umum pelaku usaha sudah mulai berani mengembangkan usahanya, khususnya melalui pinjaman kredit perbankan. Bank berlogo pita emas ini menambahkan, merujuk pada pencapaian semester I 2017 bank Mandiri juga telah mencatat kinerja positif. Lihat saja, sampai pada Juni 2017 perseroan mencatat kenaikan kredit mencapai 11,6% menjadi Rp 682 triliun.