Bank Mandiri Perbesar Modal di Pasar Syariah



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk. tak mau kalah dalam perebutan pangsa pasar perbankan syariah. Bank Mandiri memperbesar modal anak usahanya di bidang syariah, yakni Bank Syariah Mandiri alias BSM. Penambahan modal BSM perlu mengingat tahun depan banyak bank besar lokal dan investor asing yang masuk ke perbankan syariah Indonesia.

Bank Mandiri akan mengucurkan duit segar ke BSM senilai Rp 100 miliar sebelum akhir tahun ini. Suntikan modal ini termasuk dalam agenda Bank Mandiri yang hendak menambah modal BSM sebesar Rp 500 miliar sepanjang 2008-2010.

Direktur Perbankan Komersial Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, manajemen telah berkomitmen untuk menambah modal BSM sebesar Rp 100 miliar setiap semester hingga 2010. Suntikan pertama, Rp 100 miliar, sudah terlaksana semester pertama lalu. "Dua minggu menjelang tutup tahun, kami masih mungkin mengucurkan lagi Rp 100 miliar," tuturnya Kamis, (18/12).


Tapi dalam perhitungan Zulkifli, realisasi penambahan modal baru bisa terlaksana di awal tahun depan. Artinya, pada tahun depan Bank Mandiri akan melakukan suntikan modal sebesar Rp 300 miliar. Jadi, agenda penambahan modal tetap tuntas sesuai rencana, yaitu semester pertama 2010.

BSM sekarang merupakan penguasa pasar perbankan syariah di Indonesia. Hingga akhir September 2008, total aset BSM sebesar Rp 16,5 triliun.

Zulkifli menegaskan, alasan Bank Mandiri menambah modal BSM adalah mengimbangi ekspansi yang dilakukan anak perusahaannya dan bukan karena BSM sedang krisis. Bank Mandiri perlu menambah modal untuk mengimbangi aset bank, agar rasio kecukupan modal (CAR) BSM tak tergerus. Sekadar mengingatkan, CAR BSM di akhir triwulan ketiga sempat merosot menjadi 11,54% dari 12,44% per akhir 2007.

Sayangnya Zulkifli tak mau mengungkapkan apa saja target yang dipasang Bank Mandiri untuk pengelola BSM di tahun depan. Yang jelas, kinerja BSM tahun ini cukup baik. Hingga September, BSM mencetak laba Rp 147,38 miliar. Ini berarti naik 66% dibanding tahun lalu ketimbang laba tahun lalu yang sebesar Rp 88,5 miliar. Pembiayaan BSM juga naik 48,2% menjadi Rp 13,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie