JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk lebih realistis menghadapi pertumbuhan kredit di semester II-2016 ini. Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri menyampaikan, pihaknya memprediksi pertumbuhan kredit antara 9%-10% di tahun ini meskipun perusahaan telah mengajukan rencana bisnis pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% untuk semester II-2016. "Bank Mandiri akan mencatat pertumbuhan kredit minimal 10%," kata Rohan, Kamis (1/9). Latar belakangĀ prediksi pertumbuhan kredit menjadi 9%-10% mengingat realisasi kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 7% (yoy) atau menjadi Rp 4.168,4 triliun per Juli 2016, angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuhsebesar 8,2% (yoy). Rohan menambahkan, segmen kredit yang akan ditingkatkan adalah kredit mikro dan korporasi. Misalnya, sektor kredit korporasi yang masih potensial seperti infrastruktur. Sedangkan, segmen kredit yang akan dikurangi kreditnya adalah kredit menengah karena kredit ini mengalami kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akibat perlambatan ekonomi. Bank berplat merah ini mencatat outstanding kredit mencapai Rp 540,82 triliun per Juli 2016.
Bank Mandiri prediksi kredit di kisaran 9%-10%
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk lebih realistis menghadapi pertumbuhan kredit di semester II-2016 ini. Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri menyampaikan, pihaknya memprediksi pertumbuhan kredit antara 9%-10% di tahun ini meskipun perusahaan telah mengajukan rencana bisnis pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% untuk semester II-2016. "Bank Mandiri akan mencatat pertumbuhan kredit minimal 10%," kata Rohan, Kamis (1/9). Latar belakangĀ prediksi pertumbuhan kredit menjadi 9%-10% mengingat realisasi kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 7% (yoy) atau menjadi Rp 4.168,4 triliun per Juli 2016, angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuhsebesar 8,2% (yoy). Rohan menambahkan, segmen kredit yang akan ditingkatkan adalah kredit mikro dan korporasi. Misalnya, sektor kredit korporasi yang masih potensial seperti infrastruktur. Sedangkan, segmen kredit yang akan dikurangi kreditnya adalah kredit menengah karena kredit ini mengalami kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akibat perlambatan ekonomi. Bank berplat merah ini mencatat outstanding kredit mencapai Rp 540,82 triliun per Juli 2016.