KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri kembali menempati posisi puncak daftar Bloomberg League Table Reports - Indonesia Borrower Loans 2021 untuk kategori Mandated Lead Arranger dan Bookrunner. Berkat pencapaian tersebut, Bank Mandiri pun memperoleh penghargaan dari Asia Pacific Market Association (APLMA), sebagai Syndicated Loan House of the Year -Indonesia sejak tahun 2018 hingga 2021 atau empat tahun berturut-turut. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati menyatakan saat ini kondisi likuiditas di pasar kredit terus membaik. Selain itu, sejalan dengan momentum iklim ekonomi yang mengalami perbaikan mengindikasikan bahwa volume kredit sindikasi di tahun 2022 diprediksi akan meningkat.
Mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, Bank Mandiri tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dengan jumlah pangsa pasar sindikasi menembus 20,17% di Indonesia per akhir 2021. Dari sisi MLA, Bank Mandiri juga telah berhasil mengelola 44 transaksi kredit sindikasi dengan nilai total sebesar US$ 4,64 miliar sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Bank Mandiri Proyeksikan Kredit Corporate Banking ke Sektor EBT Tumbuh 12% di 2022 Adapun, dari sisi Bookrunners, Bank Mandiri juga berhasil menduduki posisi teratas lewat perolehan pangsa pasar mencapai 20,27% lewat 25 transaksi kredit sindikasi dengan total nilai kredit sindikasi menembus US$ 2,82 miliar selama tahun 2021. "Perkembangan kredit sindikasi di awal tahun 2022 telah tumbuh signifikan dibandingkan dengan posisi tahun lalu," ujar Indah dalam keterangan resminya, Selasa (22/3). Indah mengungkapkan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri baik sebagai MLA ataupun Bookrunner ini tidak hanya melibatkan institusi keuangan lokal, tetapi juga lembaga keuangan internasional. Hal ini merupakan hasil dari usaha Bank Mandiri untuk terus memperluas network di pasar sindikasi baik lokal maupun internasional. Indah melihat bahwa Presidensi G20 juga akan membawa pengaruh positif pada pasar kredit sindikasi, termasuk minat atau partisipasi lembaga keuangan internasional pada kredit sindikasi di Indonesia. Sehubungan hal tersebut, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung Presidensi G20 yang pada akhirnya akan meningkatkan investasi ke dalam negeri.
"Posisi Presidensi G20 adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global, yang juga bisa meningkatkan kepercayaan investor kepada Indonesia, khususnya di pasar global," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari