KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih tinggi di awal tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk melihat bunga kredit akan tetap stabil. Mengingat, adanya potensi penurunan BI rate sebesar 50 bps pada tahun 2024 sejalan dengan laju inflasi yang tetap terkendali dan nilai tukar yang terjaga stabil. Sebagai informasi, saat ini Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Mandiri berada di kisaran 8% hingga 11%. Di mana, SBDK paling tinggi terdapat pada segmen pinjaman mikro yang ada di level 11,30%. “Kami memperkirakan suku bunga kredit masih akan stabil di kuartal I 2024, dengan tetap memperhatikan faktor risiko, likuiditas dan kondisi di pasar,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman (4/1).
Ali billang dalam praktiknya penyesuaian suku bunga pinjaman maupun simpanan tentunya akan bergantung pada kondisi likuiditas masing-masing perbankan. Itu mempertimbangkan strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal.
Baca Juga: Bank Mandiri Bidik Cash Management Tumbuh 25% Tahun Ini “Termasuk perhitungan pada tren suku bunga di pasar dan suku bunga acuan,” ujarnya. Dalam hal ini, Bank Mandiri melihat pelaku pasar meyakini bahwa suku bunga acuan Bank Sentral global telah mencapai terminal rate-nya pada akhir tahun 2023. Ini setelah siklus kenaikan suku bunga yang agresif sejak awal tahun 2022. Proyeksinya, Bank sentral AS, The Fed, akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada akhir triwulan I, seiring dengan penurunan inflasi secara bertahap di AS. Menurut Ali, jika suku bunga global mulai menurun, sentimen pada pasar keuangan diperkirakan membaik dan ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi akan meningkat.
“Kami juga proyeksikan bisnis masih akan tetap tumbuh mengingat bahwa secara umum industri perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk melanjutkan ekspansi bisnis,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari