Bank Mandiri proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74% di kuartal I 2021. Meski begitu, Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan mencapai 4,4%.

"Keseluruhan tahun ini, kami memperkirakan ekonomi masih bisa tumbuh di 4,4%," ujar Head of Macro Research Bank Mandiri  Dian Ayu Yustina dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/5).

Dia pun menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ini bisa tercapai dengan asumsi pengendalian Covid-19 bisa ditingkatkan atau tidak kehilangan kendali seperti yang terjadi di India.


Baca Juga: Defisit APBN 2023 maksimal 2,97% dari PDB, setara Rp 589,2 triliun

"Walaupun mungkin dalam beberapa waktu ke depan kita akan melihat kenaikan angka kasus Covid-19 akibat periode lebaran kemarin, dan liburan yang juga dilanjuti oleh peningkatan kasus Covid-19, tetapi harapannya pemerintah dapat terus mengendalikan dan penerapan protokol kesehatannya juga  terus diperketat," tambah Dian.

Dian menerangkan, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih negatif di kuartal I tahun ini, tetapi hal ini sudah menuju ke arah pemulihan. Dia mengatakan, pendorong ekonomi utama di kuartal I pun lebih pada belanja pemerintah serta kinerja ekspor.

Menurutnya, ekspor yang mengalami perbaikan yang signifikan di kuartal I pun disebabkan adanya perbaikan ekonomi di negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat dan China.

Tak hanya itu, kinerja ekspor yang membaik pun disebabkan perkembangan harga komoditas yang meningkat akibat adanya perbaikan-perbaikan di negara tersebut.

Baca Juga: Tahun depan, tarif pajak korporasi turun, tapi tarif PPN direncanakan naik

Meskipun komponen pertumbuhan ekonomi terbesar yakni konsumsi dan investasi masih tumbuh negatif di kuartal I. Dian meyakini komponen ini akan membaik di kuartal II.

"Kami optimistis ke depan di kuartal II ini akan pulih, menurut kami Kuartal II ini bisa akan mencatat strong rebound, karena beberapa indikator awal itu sudah mulai menunjukkan pemulihan," terang Dian.

Editor: Tendi Mahadi