Bank Mandiri proyeksi kredit konstruksi tumbuh



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memprediksi kredit kontruksi bisa naik sebesar 15%-20% di tahun 2017. Target ini lebih tinggi dari tahun 2016 yang sebesar 12%-15%. Salah satu pendorong utamanya adalah dari banyaknya proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara.

Senior Vice President Corporate Banking 2 Group at PT Bank Mandiri Tbk, Dikdik Yustandi mengatakan, harapannya tahun depan faktor tax amnesty juga semakin mendorong tumbuhnya kredit di sektor kontruksi. “Harapannya pertumbuhan kredit sektor konstruksi bisa berefek ke beberapa industri pendukung seperti semen dan baja,” ujar Dikdik kepada KONTAN, Senin (10/10).

Bank Mandiri menjaga kualitas untuk kredit konstruksi. Hal ini disebabkan karena, dari sisi pemegang proyek (bohir) merupakan nasabah dari Mandiri. Selain itu, BUMN Karya sebagai pelaksana proyek juga merupakan nasabah dari Mandiri. Ini dipastikan pelunasannya akan terjadwal sehingga NPL tidak terlalu signifikan.


Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, meskipun permintaan kredit konstruksi diperkirakan meningkat, namun Bank Mandiri akan tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit di sektor tersebut.

“Bank Mandiri akan berfokus pada kontraktor papan atas, terutama kontraktor BUMN yang arus kas ditopang dan terdiversifikasi oleh beraneka ragam proyek,” ujar Rohan.

Kenaikan NPL, menurut Rohan, terjadi di sektor konstruksi terutama di perusahaan subkontraktor di mana Bank Mandiri memiliki eksposur yang relatif kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini