Bank Mandiri Proyeksi Surplus Neraca Dagang Turun Jadi US$ 1,83 Miliar di Akhir 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan, neraca perdagangan barang pada Desember 2023 masih akan mencetak surplus. Hanya, menyusut dari capaian surplus pada bulan sebelumnya. 

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, surplus neraca perdagangan pada akhir tahun 2023 diproyeksi sebesar US$ 1,83 miliar, atau turun dari US$ 2,41 miliar pada November 2023. 

Andry mengungkapkan, angka surplus tersebut seiring dengan kenaikan impor, di tengah penurunan ekspor secara bulanan. 


“Impor pada Desember 2023 akan naik 2,11% mom dan secara tahunan naik 0,68% mom. Sedangkan ekspor turun 0,77% mom dan secara tahunan turun 8,38% yoy,” terang Andry kepada Kontan.co.id, Jumat (12/1). 

Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir 2023 Cetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksi di Tahun 2024?

Andry memerinci. Terkait dengan ekspor, didorong oleh penurunan harga beberapa komoditas andalan, seperti nikel dan batubara. Meski, ia melihat ada kenaikan volume ekspor batubara. 

Selain itu, permintaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia ke Malaysia dan India juga cenderung turun. 

Sedangkan untuk impor, tak ada kenaikan yang signifikan seiring dengan stok minyak yang masih ada. Indonesia cenderung sudah melakukan impor minyak sejak Juli 2023 untuk stok akhir tahun.

Dengan perkembangan tersebut, Andry memperkirakan neraca perdagangan Indonesia di sepanjang tahun 2023 akan mencetak surplus sebesar US$ 35,46 miliar.

Dengan nominal ekspor diyakini sebesar US$ 258,22 miliar dan nominal impor berada di kisaran US$ 222,3 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari