KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2021. Pasalnya, tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sudah melandai sejak tiga bulan terakhir tahun lalu. Perseroan akan berupaya menjaga NPL sekitar 3%-3,5% tahun ini. Dari monitoring yang dilakukan perseroan, kredit yang direstrukturisasi yang masih beresiko tinggi dan berpotensi turun kasta ke dalam kategori NPL hanya sekitar 10%-11%. Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri juga telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak tahun lalu. "Kami sudah secara bertahap mengalokasikan tambahan CKPN sejak Maret 2020 setiap bulannya. Sementara CKPN ini tidak diharuskan sebelumnya dan sekarang jumlahnya sudah cukup sehingga kami sudah siap kalau 10%-15 dari kredit yang direstrukturisasi downgrade ke NPL," jelas Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri dalam paparan virtual, Kamis 928/11).
Bank Mandiri proyeksikan NPL pada tahun ini akan lebih kecil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2021. Pasalnya, tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sudah melandai sejak tiga bulan terakhir tahun lalu. Perseroan akan berupaya menjaga NPL sekitar 3%-3,5% tahun ini. Dari monitoring yang dilakukan perseroan, kredit yang direstrukturisasi yang masih beresiko tinggi dan berpotensi turun kasta ke dalam kategori NPL hanya sekitar 10%-11%. Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri juga telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak tahun lalu. "Kami sudah secara bertahap mengalokasikan tambahan CKPN sejak Maret 2020 setiap bulannya. Sementara CKPN ini tidak diharuskan sebelumnya dan sekarang jumlahnya sudah cukup sehingga kami sudah siap kalau 10%-15 dari kredit yang direstrukturisasi downgrade ke NPL," jelas Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri dalam paparan virtual, Kamis 928/11).