KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran 5,03% pada tahun 2023. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pertumbuhan konsumsi akan menjadi salah satu pengendali pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Andry memperkirakan, dorongan dari pemerintah di tahun pemilu juga akan turut mempengaruhi pola konsumsi dan investasi.
"Yang paling penting adalah
how to support investment di sepanjang tahun 2023 dan 2024. Karena kalau kita lihat secara historis, pertumbuhan investasi itu menurun di tahun politik (pemilu)," tutur Andry dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Selasa (22/8). Menurutnya, pertumbuhan di sisi industri seperti sektor manufaktur juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi ke depannya. Sehingga, kinerja sektor manufaktur di semester II tahun ini patut dicermati.
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Sebut Sektor Perbankan Masih Menunjukkan Tren Positif "Pertanyaannya adalah semester II seperti apa kinerjanya? Apakah tetap akan bisa mencetak pertumbuhan di atas 4,5%? Atau kemudian menurun lagi? sehingga akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya. Andry menandai tiga sektor yang biasa mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi, di antaranya sektor transportasi dan logistik, sektor akomodasi dan penyediaan makan minum, serta sektor informasi dan komunikasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada kuartal II-2022, pertumbuhan di sektor transportasi dan logistik berada di angka 21,27% secara tahunan atau
Year on Year (YoY). Sedangkan pada kuartal II tahun ini, pertumbuhannya turun di angka 15,28% YoY. Sementara pada sektor akomodasi dan penyediaan makan minum, pertumbuhannya juga masih tipis di kuartal II ini, yakni 9,89% YoY, di mana tahun lalu sebesar 9,76% YoY.
Baca Juga: Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2023 Defisit, Begini Dampaknya pada Rupiah Sama halnya pada sektor informasi dan komunikasi, pertumbuhannya di kuartal II ini sebesar 8,02% YoY, sedikit menurun dari tahun lalu yang sebesar 8,05% YoY. Karena itu, pola konsumsi dan juga pola industri sepanjang tahun politik nanti menurutnya akan turut menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari