SINGAPURA. The Asian Banker, lembaga riset perbankan internasional mendaulat Bank Mandiri sebagai bank ritel terbaik di Indonesia. Bank pelat merah tersebut menerima penghargaan tersebut pada ajang The Asian Banker Excellence in Retail Financial Service International Award di Singapura, Kamis (19/3) malam. Philippe Paillart, Chairman of The Exellence in Retail Financial The Asian Banker mengatakan, proses penilaian program penghargaan perbankan ritel ini berlangsung selama 4 bulan. Pihaknya melibatkan tim peneliti untuk menilai 160 institusi keuangan yang beroperasi di 30 negara di kawasan Asia Pacific, Central Asia, Timur Tengah dan Afrika.
Penganugerahan ini diharapkan dalam mendorong perkembangan perbankan ritel khususnya di Indonesia. "Tim riset Asian Banker mengumpulkan data keuangan dari berbagai negara dan menyeleksinya dengan melibatkan para praktisi terkemuka," ujar Pailart dalam sambutannya. Dia bilang, dari hasil riset tersebut pihaknya menetapkan Bank Mandiri menerima penghargaan Best Retail Banking. Bank pelat merah ini dinilai mampu mencatatkan ROE 20,95%, memperkuat dana murah dengan porsi mencapai 59,8% dan sejumlah catatan finansial lainnya sepanjang 2014 silam. Dalam acara yabg digelar di Hotal Capella Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi. Ia berkesempatan menerima penghargaan secara langsung dari Pailart Menurut Hery, hingga 2020, potensi pendapatan perbankan nasional untuk segmen mass affluent, mass market dan SME masih sangat baik. Oleh karena itu, Bank Mandiri akan fokus mengembangkan bisnis di segmen ritel ini melalui penguatan jaringan mikro di seluruh Indonesia, memperbaiki ekosistem retail payment dan memperluas akses pasar untuk small medium enterprise dan rantai bisnisnya. ”Kami akan mengintegrasikan seluruh jaringan distribusi baik retail maupun wholesale untuk meningkatkan penetrasi layanan keuangan Bank Mandiri yang tidak terbatas kepada segmen tertentu,” ujar Hery.
Asal tahu saja, hingga akhir Desember 2014, laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 19,9 triliun dengan laju pertumbuhan kredit mencapai 12,2% menjadi Rp 530 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 472,4 triliun. Adapun asset Bank Mandiri pada akhir tahun lalu tumbuh 16,6% menjadi Rp 855 triliun. Dari sisi intermediasi, kredit sektor produktif tumbuh 13,9% mencapai Rp 410,6 triliun. Sektor terkait infrastruktur yaitu konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 19,1%, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 15,5%. Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 33,2% menjadi Rp 36 triliun pada Desember 2014. Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 119 ribu nasabah. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 13,6% menjadi Rp 73,4 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto