Bank Mandiri salurkan KPEN-RP Rp 2,23 triliun hingga April 2011



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus melakukan ekspansi. Hingga April 2011, bank pelat merah ini memberikan pendanaan melalui penyaluran Kredit Perkebunan Plasma baik dengan skim Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) maupun skim komersial senilai Rp 2,23 triliun.

Kredit disalurkan melalui 43 koperasi dengan jumlah petani mencapai 28.545 orang dan luasan area kebun 55.987 hektare. Penyaluran KPEN-RP tersebut tumbuh 17,99% dari penyaluran pada April tahun lalu sebesar Rp 1,89 triliun.

Director Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso, mengatakan, penyaluran KPEN-RP merupakan salah satu sarana Bank Mandiri untuk terus mengembangkan potensi UMKM di sektor hulu, khususnya kepada para petani di daerah pedesaan.


”Komitmen kami untuk memajukan UMKM terutama di sektor hulu akan terus kami tingkatkan,” kata Sunarso .

Untuk mempertegas komitmen pengembangan UMKM di sektor hulu, bank milik pemerintah tersebut kembali menyalurkan KPEN-RP kepada 936 petani kebun kelapa sawit melalui tiga koperasi di bawah binaan PT Global Kalimantan Makmur dan PT Semai Lestari, yaitu Koperasi Kebun Tuah Buno, Koperasi Kebun Lanta Lomour dan Koperasi Kebun Bupulu Lomour.

Kredit yang disalurkan senilai Rp 147,08 miliar untuk pembiayaan kebun kelapa sawit di wilayah Sanggau, Kalimantan Barat seluas 3.600 hektare. Khusus untuk sektor perkebunan, tahun ini bank berkode saham BMRI ini memiliki pipeline skim KPEN-RP sebesar Rp 2,64 triliun dan skim komersial sebesar Rp 2 triliun.

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Mandiri Business Banking Centre Manager Pontianak, Jaka Miranda dengan pengurus Koperasi Kebun Tuah Buno, Koperasi Kebun Lanta Lomour, dan Koperasi Kebun Bupulu Lomour.

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit dengan skim KPEN-RP kepada petani di seluruh Indonesia sejak 2007. Secara keseluruhan, portofolio kredit perkebunan plasma Bank Mandiri, baik yang menggunakan skim KPEN-RP maupun skim komersial, telah mencapai Rp 4,98 triliun kepada 148 koperasi dengan jumlah petani sebanyak 108.279 orang dan luasan areal kebun 205.038 hektare.

Menurut Sunarso , Bank Mandiri selalu bekerjasama dengan perusahaan perkebunan besar dan telah memiliki pabrik pengolahan dalam menyalurkan kredit perkebunan plasma. Agar penerapan pola kemitraan secara single management dapat lebih optimal, sehingga kebun-kebun plasma yang dibiayai dapat terus berkembang.

Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan merupakan kredit untuk tujuan investasi yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Pengembangan Tanaman Bahan Bakar Nabati dan Program Revitalisasi Perkebunan yang mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah.

Sedangkan Kredit Kebun Plasma Kemitraan Komersial adalah kredit untuk tujuan investasi yang diberikan dalam rangka pembiayaan kebun plasma kemitraan komersial dengan menggunakan pola linkage di luar Program Revitalisasi Perkebunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: