KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) semakin gemar menyalurkan kredit ke sektor keuangan berkelanjutan. Bank berlogo pita emas ini dalam beberapa tahun terakhir aktif menyalurkan kredit untuk energi terbarukan (EBT) seperti seperti hydro energy dan, tenaga surya. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah bilang masih ada beberapa pipeline kredit baru untuk pembiayaan ke energi terbarukan. “Ini merupakan komitmen Mandiri untuk mendukung program pemerintah untuk mulai secara bertahap shifting dari energi fosil ke energi terbarukan. Hingga Maret 2021, portfolio kredit Bank Mandiri yang telah sesuai dengan kriteria sustainable portfolio dalam POJK 51 (green dan social) mencapai Rp 171 Triliun,” ujar Indah kepada Kontan.co.id pada Rabu (16/6). Nilai itu sekitar 22% dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Mandiri. Dari jumlah tersebut, hingga Maret 2021 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,13 triliun kepada sektor energi baru dan terbarukan seperti untuk pembangunan PLTA maupun PLTM.
Bank Mandiri salurkan kredit Rp 3,13 triliun kepada sektor EBT hingga kuartal I
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) semakin gemar menyalurkan kredit ke sektor keuangan berkelanjutan. Bank berlogo pita emas ini dalam beberapa tahun terakhir aktif menyalurkan kredit untuk energi terbarukan (EBT) seperti seperti hydro energy dan, tenaga surya. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah bilang masih ada beberapa pipeline kredit baru untuk pembiayaan ke energi terbarukan. “Ini merupakan komitmen Mandiri untuk mendukung program pemerintah untuk mulai secara bertahap shifting dari energi fosil ke energi terbarukan. Hingga Maret 2021, portfolio kredit Bank Mandiri yang telah sesuai dengan kriteria sustainable portfolio dalam POJK 51 (green dan social) mencapai Rp 171 Triliun,” ujar Indah kepada Kontan.co.id pada Rabu (16/6). Nilai itu sekitar 22% dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Mandiri. Dari jumlah tersebut, hingga Maret 2021 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 3,13 triliun kepada sektor energi baru dan terbarukan seperti untuk pembangunan PLTA maupun PLTM.