Bank Mandiri siapkan US$ 100 juta untuk teknologi



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memperkuat teknologi perbankan dengan menyiapkan dana hingga US$ 100 juta pada 2017. Kali ini, Bank Mandiri meluncurkan Mandiri Online yaitu perpaduan antara Mandiri Internet dengan Mandiri Mobile dengan nilai investasi sekitar Rp 100 miliar. Aplikasi ini untuk mendukung transformasi transaksi perbankan dari konvensional ke era digital.

Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, kehadiran Mandiri Online ini untuk memperkuat strategi retail banking serta untuk mendukung strategi operasional perusahaan melalui peningkatan efisiensi proses bisnis. "Kami menargetkan nasabah mulai bertransaksi melalui digital banking dengan adanya transaksi melalui Mandiri Mobile," katanya, Selasa (21/3).

Harapannya, kehadiran Mandiri Mobile ini akan meningkatkan transaksi digital di Bank Mandiri. Rico bilang, Bank Mandiri menargetkan transaksi di Mandiri Mobile tumbuh 50%-60% pada tahun ini, sedangkan transaksi untuk Mandiri Internet dan Mandiri Mobile tumbuh 30%. "Kami mengenakan tarif Rp 500 per transaksi untuk mendorong nasabah bertransaksi melalui digital banking," tuturnya.


Perusahaan mencatat jumlah pengguna Mandiri Internet dan Mandiri Mobile mencapai 7,9 juta pengguna dengan total frekuensi transaksi 1,11 miliar dan volume transaksi sebesar Rp 287 triliun. Adapun, nilai transaksi di Mandiri Internet dan Mandiri Mobile mencapai Rp 60 triliun setiap bulan, dan frekuensi transaksi 145 juta per bulan.

SVP Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengharapkan, nasabah mulai beralih ke digital banking dibandingkan datang ke kantor cabang karena lebih efisien. Untuk itu, Mandiri menyiapkan kemudahan transaksi transfer dana, pembayaran tagihan hingga informasi saldo tabungan, deposito dan utang di Mandiri Mobile.

Keuntungan perusahaan yaitu akan mendapatkan komisi atau fee based income dari adanya pengembangan teknologi ini. Untuk Mandiri Mobile Banking, perusahaan menargetkan dapat memperoleh komisi sebesar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar pada 2017 dari posisi pendapatan komisi pada tahun lalu senilai Rp 300 miliar.

"Sedangkan secara keseluruhan, perusahaan menargetkan dapat memperole fee based income sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini dari electronic channel," ucapnya.

SVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong menambahkan, alasan perusahaan meluncurkan Mandiri Mobile karena hampir semua orang sudah memiliki internet banking dan mobile banking, namun belum ada bank yang menyediakan akses tunggal dengan memakai user ID dan password yang sama untuk mengakses keduanya.

Ke depan, Bank Mandiri akan meningkatkan layanan di Mandiri Mobile seperti layanan permintaan kredit seperti kartu kredit dan kredit pemilikan rumah (KPR) serta layanan tarik tunai melalui Mandiri Mobile. Rencanannya, platform baru ini akan meluncur sekitar semester II-2016. "Kami sedang proses izinya," imbuh Rico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini