Bank Mandiri tagih kredit macet Rp 700 Miliar



JAKARTA. Target Bank Mandiri untuk memperoleh hasil penagihan (recovery) kredit macet senilai Rp 1 triliun pada akhir tahun ini sepertinya bakal tercapai. Hingga akhir Juli 2010, bank BUMN ini sudah mengantongi hasil penagihan sebesar Rp 700 miliar. Dengan target Rp 1 triliun, artinya target penagihan dari kredit macet Mandiri tahun ini tinggal 30% atau Rp 300 miliar.

Selain terus menagih pembayaran utang yang macet, Bank Mandiri juga tengah menunggu hasil lelang aset debitur macet. Misalnya, Benua Indah Grup.Lelang aset Benua Indah akan dilaksanakan sekitar akhir Agustus atau awal September tahun ini. "Dari hasil lelang aset Benua Indah, kami berharap bisa memperoleh nilai restrukturisasi antara Rp 279 miliar-Rp 290 miliar," ujar Thomas Arifin, Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mandiri, Senin (16/8).

Menurut Bank Mandiri, Benua Indah memiliki total utang senilai Rp 480 miliar. Rinciannya: utang pokok senilai Rp 240,7 miliar dan Rp 239,3 miliar utang bunga. Namun, Kuasa Hukum Benua Indah Grup Habiburokhman, menyatakan, utang pokok Benua Indah kepada bank pelat merah itu hanya sekitar Rp 77 miliar. Habiburokhman menegaskan, kredit macet Benua Indah terjadi karena faktor force majeur akibat kasus Golden Key Group, badai krisis moneter 1998, serta gangguan alam.


Pada 2 Agustus lalu, Benua Indah mengajukan kesediaan untuk menyelesaikan utang-utangnya kepada Bank Mandiri. Oleh karena itu, Benua Indah berharap Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) membatalkan rencana lelang aset-aset Benua Indah. Tetapi, lelang terus berjalan.

Bank Mandiri berharap, para debitur kredit macet bisa bersikap kooperatif, misalnya dengan berinisiatif mencari investor baru. Salah satu debitur macet yang kini dalam tahap penjajakan terhadap investor baru adalah PT Domba Mas. "Kami masih menunggu perjanjian antara Domba Mas dan Bakrie Sumatera Plantations," imbuh Thomas. Nilai utang Domba Mas ke Bank Mandiri sekitar Rp 3,3 triliun. Bulan Juli lalu, Bakrie Sumatera Plantations telah membayar uang muka akuisisi Domba Mas senilai Rp 935 miliar.

Menangani 20 debitur

Selain kedua debitur kakap tersebut, Bank Mandiri tengah menangani restrukturisasi sekitar 20 debitur macet. Para debitur tersebut berasal dari berbagai sektor industri. "Ada perhotelan, manufaktur, dan lain-lain," tutur Thomas. Salah satu debitur macet tersebut adalah Garuda Indonesia.

Thomas optimistis, target hasil penagihan kredit macet sebesar Rp 1 triliun itu bisa terwujud. Dari Garuda, misalnya, Bank Mandiri optimistis bisa memperoleh dana sekitar Rp 1 triliun.

Namun, Bank Mandiri Mandiri harus menunggu hingga maskapai itu melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, IPO Garuda bakal digelar pada November tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test