JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk akan menurunkan target pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2014 mendatang. Director Micro & Retail Banking Bank Mandiri Heri Gunardi mengungkapkan, pihaknya hanya menargetkan pertumbuhan kredit UMKM tahun depan sebesar 38%-40%. Angka tersebut, lanjut Heri, sangat jauh menurun dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan UMKM tahun 2013 ini yang mencapai 54%. Menurut Heri, perlambatan penyaluran kredit UMKM tahun depan merupakan upaya penyesuaian terhadap ketentuan pertumbuhan kredit Bank Indonesia, yaitu sebesar 16%-18%. "Sesuai dengan guidance (pedoman) yang diberikan BI, kredit tumbuh di bawah 18% tahun depan, maka pertumbuhannya tidak akan sedahsyat tahun ini. Ada penurunan pertumbuhan kredit dan kami akan menyikapi itu," ujar Heri di Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/11). Ia menjelaskan, ada dua jenis kredit mikro yang disalurkan oleh Bank Mandiri. Pertama adalah kredit usaha mikro (KUM) Mandiri yang disalurkan ke sektor bisnis. Kredit ini disalurkan kepada pedagang-pedagang mikro yang memiliki usaha. Kedua, adalah kredit serbaguna mikro (KSM) Mandiri, berdasarkan salary based. Heri menjelaskan, underlying dari kredit mikro jenis ini adalah gaji yang dihasilkan oleh pegawai atau karyawan. Heri bilang, kredit mikro jenis ini memiliki pertumbuhan yang bagus. "Saat ini yang terlihat adalah pertumbuhan KSM lebih cepat, karena risikonya juga lebih rendah. Ini karena karyawannya punya gaji. Untuk KUM, penyaluran kreditnya akan kami lihat per sektor, karena tahun depan pasti ada sedikit perlambatan pertumbuhan," jelas Heri. Lebih lanjut Heri mengungkapkan bahwa kredit UMKM berkontribusi sebesar 30% terhadap kredit Bank Mandiri. Tahun ini saja, kredit mikro yang telah disalurkan Bank Mandiri adalah sekitar Rp 25 triliun. Ia menambahkan, untuk menjaga rasio kredit bermasalah lantaran perlambatan kredit, Bank Mandiri akan melakukan pengetatan terhadap penyaluran kredit. "Tahun depan baru akan mulai kelihatan NPL-nya. Tapi dari sekarang sudah mulai disikapi. Kami akan jaga NPL dari penyaluran kredit, akan lebih selection. Filter-nya dijaga dari depan. Kami akan perhatikan penyaluran kredit pada sektor yang berpengaruh terhadap inflasi," ucap Heri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri tahan pertumbuhan kredit UMKM di 2014
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk akan menurunkan target pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2014 mendatang. Director Micro & Retail Banking Bank Mandiri Heri Gunardi mengungkapkan, pihaknya hanya menargetkan pertumbuhan kredit UMKM tahun depan sebesar 38%-40%. Angka tersebut, lanjut Heri, sangat jauh menurun dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan UMKM tahun 2013 ini yang mencapai 54%. Menurut Heri, perlambatan penyaluran kredit UMKM tahun depan merupakan upaya penyesuaian terhadap ketentuan pertumbuhan kredit Bank Indonesia, yaitu sebesar 16%-18%. "Sesuai dengan guidance (pedoman) yang diberikan BI, kredit tumbuh di bawah 18% tahun depan, maka pertumbuhannya tidak akan sedahsyat tahun ini. Ada penurunan pertumbuhan kredit dan kami akan menyikapi itu," ujar Heri di Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/11). Ia menjelaskan, ada dua jenis kredit mikro yang disalurkan oleh Bank Mandiri. Pertama adalah kredit usaha mikro (KUM) Mandiri yang disalurkan ke sektor bisnis. Kredit ini disalurkan kepada pedagang-pedagang mikro yang memiliki usaha. Kedua, adalah kredit serbaguna mikro (KSM) Mandiri, berdasarkan salary based. Heri menjelaskan, underlying dari kredit mikro jenis ini adalah gaji yang dihasilkan oleh pegawai atau karyawan. Heri bilang, kredit mikro jenis ini memiliki pertumbuhan yang bagus. "Saat ini yang terlihat adalah pertumbuhan KSM lebih cepat, karena risikonya juga lebih rendah. Ini karena karyawannya punya gaji. Untuk KUM, penyaluran kreditnya akan kami lihat per sektor, karena tahun depan pasti ada sedikit perlambatan pertumbuhan," jelas Heri. Lebih lanjut Heri mengungkapkan bahwa kredit UMKM berkontribusi sebesar 30% terhadap kredit Bank Mandiri. Tahun ini saja, kredit mikro yang telah disalurkan Bank Mandiri adalah sekitar Rp 25 triliun. Ia menambahkan, untuk menjaga rasio kredit bermasalah lantaran perlambatan kredit, Bank Mandiri akan melakukan pengetatan terhadap penyaluran kredit. "Tahun depan baru akan mulai kelihatan NPL-nya. Tapi dari sekarang sudah mulai disikapi. Kami akan jaga NPL dari penyaluran kredit, akan lebih selection. Filter-nya dijaga dari depan. Kami akan perhatikan penyaluran kredit pada sektor yang berpengaruh terhadap inflasi," ucap Heri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News