Bank Mandiri target pembiayaan jalan tol Rp 62 T



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mematok tinggi kredit sindikasi infrastruktur, khususnya pembangunan jalan tol. SVP Corporate Banking Bank Mandiri, Dikdik Yustandi menyebut, tahun ini, dalam pipeline Bank Mandiri setidaknya ada Rp 62 triliun sindikasi pembiayaan jalan tol.

Jumlah tersebut terbagi menjadi tujuh proyek, antara lain tol Semarang-Batang, tol Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, jalan layang Cikampek hingga proyek Trans Jatim Pasuruan, semuanya di bawah Badan Usaha Jalan Tol PT Jasa Marga Tbk.

"Semuanya sedang proses dengan nilai Rp 62 triliun totalnya atau sekitar 70% dari total proyek infrastruktur tol kami. Porsi kami di Jasa Marga mencapai 80%" ujarnya, Rabu (29/3).


Lanjut Dikdik, pembiayaan terebut dapat mulai dicairkan pada kuartal II dan III tahun ini. Bank berkode emiten BMRI ini siap untuk memperkuat dukungan pada percepatan proyek infrastruktur.

Terbaru, perseroan telah menyalurkan pinjaman sindikasi bersama PT Bank Central ASia Tbk (BCA) senilai Rp 1,87 triliun yang akan digunakan untuk dana talangan pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer.

Dikdik menyebut, tahun ini, pihaknya menarget sekitar 20% dari total kredit perseroan mengalir ke sektor infrastruktur. "Kalau tahun lalu itu 17% dari total kredit Bank Mandiri, tahun ini mungkin bisa sekitar 20%," tambahnya.

Sebagai gambaran, tahun lalu, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan jalan tol senilai Rp 16,7 triliun untuk 14 ruas jalan tol yang tengah dibangun dengan realisasi penyaluran sebesar Rp 8,4 triliun hingga Desember 2016. Nilai tersebut tercatat naik 52% dari penyaluran akhir tahun 2015 sebesar Rp 5,5 triliun.

Direktur Coorporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, tahun ini, pihaknya telah menyiapkan dana sedikitnya Rp 20 triliun untuk penyaluran kredit infrastruktur. "Kita sih siapkan Rp 20 triliun, tapi mungkin daya serapnya Rp 10 triliun tahun ini. Kalau sindikasi totalnya bisa empat sampai lima kali dari total penyaluran," ujarnya, Kamis (30/3).

Adapun tahun ini bank mandiri juga mengincarkan sindikasi ke proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodetabek dengan total proyek Rp 23,3 triliun.

Royke menambahkan, mayoritas kredit infrastruktur Bank Mandiri tahun ini masih lebih banyak disalurkan ke sektor ketenagalistrikan dan jalan tol dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih di bawah 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini