KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen terus mendorong pertumbuhan secara berkelanjutan. Perseroan tak hanya melakukan beragam inovasi untuk mendorong kinerja keuangannya, tetapi menjalankan program kepedulian sebagai babian untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Dari sisi kinerja, bank yang fokus pada bisnis pensiunan ini masih konsisten mencetak pertumbuhan, Sepanjang tahun 2023, perseroan mengantongi laba bersih Rp 1,4 triliun, tumbuh 16,85% secara tahunan (year on year/yoy). Melansir laporan keuangan Bank Mandiri Taspen, Jumat (9/2), laba tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan dan menyusutnya kerugian penurunan niali aset keuangan.
Bank ini tercatat membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 3,3 triliun atau tumbuh 3,12% secara yoy dan pendapatan berbasis komisi melonjak 121,15% yoy menjadi Rp 179,07 miliar. Sedangkan kerugian penurunan nilai aset keuangan berkurang 52,05% yoy dari Rp 612,9 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 293,85 miliar.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Optimis Bisnisnya Akan Tetap Tumbuh Solid Pertumbuhan pendapatan bunga sejalan dengan kenaikan kredit. Outstanding kredit perseroan tercatat sebesar Rp 41,35 triliun per akhir 2023, naik 12,02% yoy. Kualitas asetnya membaik disertai dengan penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari 0,75% pada 2022 menjadi 0,44%.
Gelar Operasi Katarak Bagi Pensiunan
Merayakan hari jadi ke-9, Bank Mandiri Taspen menggelar acara Operasi Katarak. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan syukur Bank Mandiri Taspen sekaligus wujud dari tiga pilar program Bank Mandiri Taspen. Bank ini menggandeng PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) dalam pelaksanaan program tersebut, mulai dări tahap screening,operasi hingga pasca operasi Direktur Utama Bank Mantap Elmamber Petamu Sinaga mengungkapkan, untuk awal tahun 2024 ini, program tersebut digelar di dua kota yakni di Jakarta dan Surabaya. Selanjutnya, kota-kota lain akan menyusul. “Para pasien Operasi Katarak ini adalah para nasabah atau keluarganya yang sebelumnya telah mengikuti pemeriksaan awal atau screening di gedung Graha Mantap, Menteng Jakarta Pusat pada 24 Januari 2024,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (9/2). Salah peseta operasi katarak ini adalah Jumadi, pensiunan Kementerian Luar Negeri berusia 70 tahun. Ia merupakan warga Radio Dalam, Jakarta Selatan. Ia menjalani operasi di RS Islam Sukapura di Jakarta Utara. Sejak pension pada 2009, Jumadi mengaku sudah mulai mengalami gejala katarak ditandai mulai berkurangnya penglihatan pada mata kanannya. Dalam beberapa tahun terakhir, penglihatannya semakin parah dan hampir buta total.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Catat Laba Rp 1,41 Triliun di 2023 Akibatnya, ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan dan juga harus dibantu anak-anaknya untuk beraktivitas sehari-hari. Padahal selama 36 tahun mengabdi sebagai pegawai negeri sipil, ia tidak penah mengalami ganguan pengelihatan. Kondisinya sekarang membuatnya merasa menjadi beban keluarga.
Jumadi bersyukur bisa mengikuti operasi katarak dari Bank Mandiri Taspen dan berharap bisa sembuh. Ia juga berharap program tersebut bisa terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Adanya Bank Mandiri Taspen ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi seperti saya pensiunan ini,” ujar Jumadi. Senada dengan Jumadi, pasien Operasi Katarak lainnya, Marmi, juga harus berangkat lebih awal dari tempat tinggalnya di kawasan Jasingan, Kabupaten Bogor. Peseta lainnya adalah Marmi, istri dari seorang pensiunan guru yang juga menjadi nasabah bank Mandiri Taspen. Ibu berusia 58 tahun yang sehari-harinya hanya sebagai rumah tangga biasa ini mengaku bersyukur program dari Bank Madiri Taspen yang bisa juga dirasakan oleh keluarga dari nasabahnya. Dia bercerita dirinya baru merasakan ada kelainan pada mata kanannya sejak setahun lalu. Awalnya Marni tidak memperdulikannya, namun lama kelamaan makin parah. “Suami saya dapat info dari Bank Mandiri Taspen cabang Leuwiliang kalau ada Operasi Katarak,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk