JAKARTA. Semen Gresik memang sedang sibuk mencari duit untuk mendanai proyek pembangunan 2 pabrik semen dan 10 pembangkit listrik dalam empat tahun mendatang. Proyek-proyek itu membutuhkan dana sekitar US$ 1,6 miliar. Rencananya untuk pengembangan usaha, SMGR ingin membangun dua pabrik baru, satu di Jawa Tengah dan satu lagi di Sulawesi Selatan.Tentu saja tawaran baru dari Bank Mandiri ini membuat manajemen Semen Gresik sumringah. Bagi Bank Mandiri sendiri, kerjasama dengan Semen Gresik bukanlah tawaran tanpa perhitungan. "Kerjasama Bank Mandiri dengan Semen Gresik sudah terjalin baik sejak lama. Oleh karena itu, kami menyerahkan kepada Semen Gresik untuk mempertimbangkan tawaran tersebut," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, Selasa (12/8). Menurut Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto, proyek pembangunan pabrik di Sulawesi hanya berupa perluasan saja sehingga dia berharap proyek bisa selesai tahun 2011. Dwi juga tampak senang mendengar tawaran Agus. Tapi tentu saja SMGR tak bisa langsung memutuskan menerima. Sebab harus melihat dulu apakah Bank Mandiri juga menawarkan bunga yang murah sehingga bisa sama-sama untung. "Jika Bank Mandiri sudah menawarkan fasilitas pinjaman Rp 4 triliun dan akan ditambah dengan dana eksternal dan obligasi dolar, kami tinggal cari sedikit lagi. Ini jadi opsi menarik untuk kami pertimbangkan," ujar Dwi. Saat ini manajemen Semen Gresik sedang mengkaji sumber pendanaan untuk proyek. Dari US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 14,56 triliun itu, SMGR sudah punya duit dari kas internal sebesar US$ 500 juta. Selebihnya berasal dari penerbitan obligasi dolar dan pinjaman bank asing sekitar US$ 875 juta, serta penerbitan obligasi rupiah dan pinjaman lokal senilai US$ 225 juta. Selain itu masih ada rencana penerbitan obligasi dolar tahun depan sekitar US$ 300 juta jika pasar keuangan sudah lebih stabil. Bagi Mandiri, mengucurkan kredit kepada Semen Gresik tergolong aman. Karena reputasi pembayaran dan kinerja SMGR saat ini masih menggiurkan. Itulah sebabnya bank-bank juga berebut menawarkan utang untuk mendukung ekspansi SMGR. Saat ini, Semen Gresik menguasai 44% pangsa pasar semen di Indonesia, dengan kapasitas produksi 17,7 juta ton setahun. Dengan penambahan pabrik baru, kapasitas produksi Semen Gresik diperkirakan bakal naik lebih besar karena setiap pabrik baru bakal berkontribusi sekitar 2,5 juta ton setahun. Selain menawarkan kredit investasi, Bank Mandiri kemarin telah menambah plafon kredit modal kerja non cash loan bagi Semen Gresik dari US$ 10 juta menjadi USD 50 juta. "Plafon pinjaman ini akan digunakan untuk transaksi impor bahan baku, bahan bakar dan suku cadang. Jadi kami mempunyai fleksibilitas untuk mengembangkan operasional usaha," tambah Dwi Soetjipto. Selain menambah plafon kredit bagi SMGR, Bank Mandiri juga menyediakan plafon kredit sebesar Rp 400 miliar kepada distributor Semen Gresik. Distributor Semen Gresik dapat menggunakannya untuk bank garansi dan pinjaman modal kerja. Tapi, distributor yang boleh menggunakan fasilitas dari Bank Mandiri ini harus mendapat rekomendasi dari manajemen PT Semen Gresik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri Tawarkan Utang Rp 4 T Kepada SMGR
JAKARTA. Semen Gresik memang sedang sibuk mencari duit untuk mendanai proyek pembangunan 2 pabrik semen dan 10 pembangkit listrik dalam empat tahun mendatang. Proyek-proyek itu membutuhkan dana sekitar US$ 1,6 miliar. Rencananya untuk pengembangan usaha, SMGR ingin membangun dua pabrik baru, satu di Jawa Tengah dan satu lagi di Sulawesi Selatan.Tentu saja tawaran baru dari Bank Mandiri ini membuat manajemen Semen Gresik sumringah. Bagi Bank Mandiri sendiri, kerjasama dengan Semen Gresik bukanlah tawaran tanpa perhitungan. "Kerjasama Bank Mandiri dengan Semen Gresik sudah terjalin baik sejak lama. Oleh karena itu, kami menyerahkan kepada Semen Gresik untuk mempertimbangkan tawaran tersebut," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, Selasa (12/8). Menurut Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto, proyek pembangunan pabrik di Sulawesi hanya berupa perluasan saja sehingga dia berharap proyek bisa selesai tahun 2011. Dwi juga tampak senang mendengar tawaran Agus. Tapi tentu saja SMGR tak bisa langsung memutuskan menerima. Sebab harus melihat dulu apakah Bank Mandiri juga menawarkan bunga yang murah sehingga bisa sama-sama untung. "Jika Bank Mandiri sudah menawarkan fasilitas pinjaman Rp 4 triliun dan akan ditambah dengan dana eksternal dan obligasi dolar, kami tinggal cari sedikit lagi. Ini jadi opsi menarik untuk kami pertimbangkan," ujar Dwi. Saat ini manajemen Semen Gresik sedang mengkaji sumber pendanaan untuk proyek. Dari US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 14,56 triliun itu, SMGR sudah punya duit dari kas internal sebesar US$ 500 juta. Selebihnya berasal dari penerbitan obligasi dolar dan pinjaman bank asing sekitar US$ 875 juta, serta penerbitan obligasi rupiah dan pinjaman lokal senilai US$ 225 juta. Selain itu masih ada rencana penerbitan obligasi dolar tahun depan sekitar US$ 300 juta jika pasar keuangan sudah lebih stabil. Bagi Mandiri, mengucurkan kredit kepada Semen Gresik tergolong aman. Karena reputasi pembayaran dan kinerja SMGR saat ini masih menggiurkan. Itulah sebabnya bank-bank juga berebut menawarkan utang untuk mendukung ekspansi SMGR. Saat ini, Semen Gresik menguasai 44% pangsa pasar semen di Indonesia, dengan kapasitas produksi 17,7 juta ton setahun. Dengan penambahan pabrik baru, kapasitas produksi Semen Gresik diperkirakan bakal naik lebih besar karena setiap pabrik baru bakal berkontribusi sekitar 2,5 juta ton setahun. Selain menawarkan kredit investasi, Bank Mandiri kemarin telah menambah plafon kredit modal kerja non cash loan bagi Semen Gresik dari US$ 10 juta menjadi USD 50 juta. "Plafon pinjaman ini akan digunakan untuk transaksi impor bahan baku, bahan bakar dan suku cadang. Jadi kami mempunyai fleksibilitas untuk mengembangkan operasional usaha," tambah Dwi Soetjipto. Selain menambah plafon kredit bagi SMGR, Bank Mandiri juga menyediakan plafon kredit sebesar Rp 400 miliar kepada distributor Semen Gresik. Distributor Semen Gresik dapat menggunakannya untuk bank garansi dan pinjaman modal kerja. Tapi, distributor yang boleh menggunakan fasilitas dari Bank Mandiri ini harus mendapat rekomendasi dari manajemen PT Semen Gresik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News