Bank Mandiri tebar dividen Rp 6,2 triliun



JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri hari ini (14/3) menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan periode 2016 serta pembayaran dividen sebesar 45% dari laba bersih 2016. Besarannya mencapai Rp 6,21 triliun. 

Adapun dividen tersebut setara dengan Rp 266,27 per lembar saham dari laba tahun 2016 sebesar Rp 13,8 triliun atau turun 32,1% dari 2015. Sebagai informasi saja, dividen yang dibagikan Bank Mandiri tahun 2016 naik jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 6,1 triliun.

Padahal, tahun lalu Bank Mandiri mencatatkan penurunan laba bersih. Itu karena Bank Mandiri mengalokasikan pencadangan sebesar Rp 24,6 triliun. 


Sementara itu, lewat pembagian dividen 45% ini, rasio kecukupan modal bank Mandiri pun turun dari 21,4% per akhir tahun 2016 menjadi 19,5%. "Kita punya CAR sekarang 21%, setelah kita bayar CAR kita menjadi sebesar 19,5%," ujar Sulaiman.

Selain itu, Direktur Keuangan dan Tresuri Bank Mandiri, Pahala N. Mansury menyebut tahun ini pihaknya memasang target Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,5% tahun 2017. Ini setelah pada tahun lalu bank berkode emiten BMRI ini mencatat NPL di level 4,0%.

Selain itu, RUPST juga memutuskan mengangkat Destry Damayanti dan Makmur Keliat sebagai Komisaris Independen. Mereka menggantikan Aviliani dan Abdul Aziz.  “Kami meyakini kehadiran Ibu Destry Damayanti dan Bapak Makmur Keliat dalam jajaran Komisaris Bank Mandiri akan dapat mendukung Bank Mandiri dalam mendorong ekspansi bisnis,” tutur Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto dalam konferensi pers RUPST di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (14/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini