Bank Mandiri Tingkatkan Pemberdayaan UMKM, Kredit Sosial Tembus Rp126 T



KONTAN.CO.ID - Realisasi pembiayaan sektor sosial Bank Mandiri mencapai Rp126 triliun di semester I-2023. Capaian tersebut merupakan bagian dari konsistensi bank berlogo pita emas ini mewujudkan ekonomi yang inklusif di tanah air.

Kredit tersebut disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) maupun perempuan di perdesaan. Menurut Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, realisasi pembiayaan sosial tersebut lebih tinggi dibandingkan semester I-2022 yang sebesar Rp121 triliun.

“Sebagai agent of change, Bank Mandiri ingin UMKM semakin berkembang, bahkan bisa naik kelas. Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi,” ujarnya di Jakarta (03/08).


Ia menilai perhatian terhadap UMKM sangat penting mengingat kontribusi sektor tersebut terhadap perekonomian sangat besar. Sektor UMKM menyerap sekitar 90% tenaga kerja Indonesia. Bahkan lebih dari separuh perekonomian nasional ditopang oleh kontribusi UMKM.

Oleh sebab itu, Bank Mandiri akan terus mendukung usaha keberlanjutan sektor UMKM dan masuk dalam kerangka kerja Environment, Social, Governance (ESG) perseroan. Perluasan akses pembiayaan (access to finance) kepada UMKM ini merupakan penerapan pembiayaan yang inklusif sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 51/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan.

Dukungan terhadap UMKM juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal penurunan tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan menurunkan kesenjangan.

Guna mendorong perkembangan UMKM, bank berkode saham BMRI ini mengoptimalkan akses pembiayaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Alexandra menyebut baki debet KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp59,8 triliun kepada 2,69 juta debitur per Juni 2023.

Dukungan pada usaha kecil itu, papar Alexandra lebih lanjut, juga dilakukan melalui program Rumah BUMN yang didukung oleh Kementerian BUMN, yang bertujuan membangun dan memberdayakan sektor tersebut agar menjadi usaha yang berkualitas. Inisiatif Bank Mandiri pada program ini adalah penguatan kapasitas UMKM di bidang pemasaran digital.

Kegiatan yang juga mendukung pengembangan masyarakat (community relation) ini telah menjangkau sekitar 14.096 UMKM. Bahkan, hingga semester I-2023, 5.606 di antaranya telah terdaftar dalam platform perdagangan digital atau e-commerce.

“Kami akan terus memberikan dukungan agar UMKM semakin berdaya. Hal ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Bank Mandiri, sekaligus penerapan prinsip keuangan yang inklusif,” tutur Alexandra.

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan ke 186.000 ibu rumah tangga di perdesaan melalui anak perusahaan Mandiri Capital Indonesia yang berkolaborasi dengan Amartha. Selain itu, melalui kerja sama dengan layanan fintech, Bank Mandiri telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp2,83 triliun kepada 206.481 nasabah.

Upaya memperluas akses keuangan juga Bank Mandiri lakukan dengan mengandalkan 139.800 Mandiri Agen yang tersebar di berbagai daerah. Agen branchless ini berhasil melakukan pembukaan 2,55 juta rekening nasabah.

Tak hanya di dalam negeri, Bank Mandiri terus mendorong para pekerja migran Indonesia (PMI) agar naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal ini diwujudkan Bank Mandiri melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS) yang telah diikuti 17.000 PMI.

Implementasi ESG di Bank Mandiri juga tercermin dari kesetaraan gender atau gender diversity di lingkungan kerja. Sebanyak 52% pegawai BMRI merupakan wanita, bahkan pegawai wanita telah mengisi 46% jabatan top-level di bank pelat merah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini