Bank Mandiri Torehkan Kinerja Cemerlang Tahun 2022, Laba Tembus Rp41,2 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang tahun 2022 lewat strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses optimalisasi digital perseroan. Hasilnya, tingkat efisiensi perseroan pun meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis pada semua segmen serta rasio dana murah (current account and saving account/CASA) Bank Mandiri tahun 2022.

Bank bersandi bursa BMRI ini berhasil mencatatkan laba bersih Rp41,2 triliun pada tahun 2022, tumbuh 46,9% dari tahun sebelumnya atau year on year (YoY). Selain itu total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 15,46% YoY dari Rp1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp1.490,8 triliun di akhir tahun 2022 yang ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2% dan 13,5% secara YoY. Rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 mencapai 77,64%, naik 365 basis poin (bps) YoY, melampaui rata-rata industri perbankan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, kinerja yang solid tersebut tak lepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.


“Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (31/1).

Melalui serangkaian inovasi setahun terakhir, Livin' by Mandiri telah mampu melayani lebih dari 1,64 miliar transaksi finansial. Nilai transaksi Livin’ by Mandiri selama tahun 2022 telah menembus Rp2.435 triliun atau tumbuh 48,4% YoY. Pada periode yang sama Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri berhasil mengelola Rp18.567 triliun transaksi hingga akhir tahun 2022 atau tumbuh 22% secara YoY.

“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” lanjut Darmawan.

Pencapaian kredit impresif

Menurut Darmawan, pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% YoY menjadi Rp1.202,2 triliun.

Pencapaian ini melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35% di tahun 2022 lalu. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp370,2 triliun.

Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0% YoY menjadi Rp196,3 triliun di akhir 2022 lalu. "Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," papar Darmawan.

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12% secara YoY. Tentunya dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” terang Darmawan.

Berkat pencapaian kredit yang impresif, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi pun berhasil menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5% secara tahunan. Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.

Performa bisnis yang solid ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2022, rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil menurun sebesar 93 bps secara YoY ke level 1,88%. Meski demikian, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai 311% pada akhir tahun 2022.

Keterangan foto: (ki-ka) Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Risk Management Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo saat berbincang tentang pencapaian kinerja Bank Mandiri kuartal IV-2022 di Jakarta, Selasa (31/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini