KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melaporkan kinerja keuangannya pada semester I-2025, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) tampaknya menurunkan beberapa target hingga akhir tahun 2025. Hal tersebut meliputi pertumbuhan kredit, marjin bunga, hingga biaya kredit. Melansir materi presentasi Bank Mandiri yang berada di situs resmi (19/9), bank berlogo pita emas ini mengubah target pertumbuhan kreditnya kisaran 8% hingga 10%. Padahal, target sebelumnya masih optimis kredit bisa tumbuh 10% hingga 12% Dalam penjelasannya, perubahan target tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan kredit dengan ekspansi pendanaan yang dimiliki. Maklum, Loan to Deposit Ratio (LDR) dari Bank Mandiri berada di kisaran 90%, paling tinggi di antara bank KBMI 4.
Baca Juga:
Dapat Dana Rp 55 Triliun dari Pemerintah, Bank Mandiri Fokus ke Sektor UMKM Selanjutnya, alasan yang digunakan oleh Bank Mandiri adalah memprioritaskan sektor-sektor yang memang sehat serta sejalan dengan pertumbuhan dari rantai pasok ekosistem yang dimiliki. Target selanjutnya yang diubah adalah marjin bunga atau Net Interest Margin (NIM) menjadi kisaran 4,8% hingga 5%. Sebelumnya, Bank Mandiri pede memasang target NIM di kisaran 5% hingga 5,2%.
Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri tetap menjaga agar LDR tidak melebihi 90% dan beruaha untuk mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari transaksi dana murah.
Target terakhir yang diubah adalah biaya kredit atau credit cost yang dipatok di level 0,8% hingga 1% dari sebelumnya di kisaran 1% hingga 1,2%. Optimisme ini ditopang oleh stabilnya kondisi kredit macet maupun risiko kredit yang dimiliki oleh Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News