Bank Mantap bakal pangkas bunga deposito



KONTAN.CO.ID - Perbankan di Tanah Air, berencana menyesuaikan kebijakan suku bunga usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%. Tidak terkecuali, bank-bank kecil yang termasuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II, sudah bersiap memangkas suku bunga simpanan.

Salah satunya, PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) berencana menurunkan suku bunga deposito setara dengan penurunan BI 7 Days Reverse Repo Rate.

"Kami juga sudah ada rencana menurunkan suku bunga, mungkin di kisaran 25 bps," kata Josephus K. Triprakoso, Direktur Utama Bank Mantap, Minggu (27/8).


Pascapenurunan bunga deposito, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini juga berencana menerbitkan instrumen utang sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD) guna menjaga posisi likuditas perseroan.

Kendati demikian, Josephus bilang, pihaknya masih menghitung terkait kebutuhan dana Bank Mantap. "Kami akan menerbitkan NCD, masih kami hitung, kemungkinan di Kuartal IV 2017," ujarnya.

Pasalnya, jika merujuk pada laporan keuangan bulan Juni 2017, Bank Mantap mencatatkan kenaikan loan to deposito ratio (LDR) cukup signifikan menjadi 94,41%. Jumlah ini meningkat dibanding posisi tahun sebelumnya sebesar 81,74%.

Hal ini akibat ekspansi kredit yang dilakukan perseroan. Lihat saja, pada kuartal II 2017 kredit Bank Mantap tumbuh 174,4% menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 2,74 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 41,3% menjadi Rp 7,99 triliun dari posisi kuartal II 2016 sebesar Rp 5,65 triliun.

Pada Juli 2017, demi mengamankan posisi likuditas, bank yang fokus di segmen pensiunan ini tercatat telah menerbitkan surat utang sebesar Rp 2 triliun.

Sekadar informasi saja, bank kecil memang masih memperlihatkan likuditas yang cukup longgar. Hal ini tercermin dari posisi LDR BUKU I yang rendah di level 74,9% per Juni 2017 atau turun dibanding posisi tahun lalu 79,8%. Sementara, BUKU II mencatatkan penurunan LDR dari posisi Juni 2016 sebesar 90,1% menjadi 85,7% per Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini