KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih membuka diri dalam memberikan kredit ke sektor
multifinance. Namun, masing-masing bank lebih cenderung berhati-hati menyalurkan kredit ke
multifinance di tengah perkembangan industri pembiayaan yang masih lesu. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya memilih untuk fokus menyalurkan kredit ke perusahaan
multifinance yang memiliki keterkaitan dengan BUMN sebagai bagian dari sinergi. "Sektor
multifinance tidak menjadi prioritas utama kami, mengingat BTN tetap fokus pada pemberian kredit di sektor perumahan," kata Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso pada Kontan.co.id, Selasa (26/3).
Per Februari 2019,
outstanding kredit yang telah disalurkan BTN pada sektor
multifinance mencapai Rp 823 miliar dan itu hanya fokus disalurkan pada BUMN. Hingga tiga bulan pertama tahun ini, BTN belum menyalurkan realisasi kredit baru untuk sektor
multifinance. Sementara untuk menjaga kualitas aset pada sektor tersebut, bank pelat merah ini hanya akan memberikan pembiayaan kepada BUMN ke depan untuk meminimalkan risiko kredit. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) juga tidak menghentikan pemberian kredit di sektor
multifinance meskipun tahun lalu rasio
non performing loan (NPL) Bank Victoria tinggi karena perlambatan bisnis di sektor pembiayaan. "Hampir semua bank yang punya kredit di
multifinance turun profitnya. Tahun ini kita akan selektif dalam menyalurkan kredit di sektor ini. Ada beberapa
multifinance yang tahun lalu masih bagus, tahun ini turun. Tahun ini kita akan konsolidasi dan mau recovery NPL, " kata Ahmad Fajar, Direktur Utama Bank Victoria. Per akhir 2018, Bank Victoria mencatakan NPL 3,8%. Itu pula yang membuat laba bersih Bank Victoria tergerus pada tahun lalu. Dengan melakukan konsolidasi dan berhati-hati meenyalurkan kredit ke
multifinance, bank ini menargetkan NPL akan terjaga di level 2,5% tahun ini. Untuk penyaluran kredit, Bank Victoria membidik pertumbuhan 13%-14% tahun ini atau sebesar Rp 1,7 triliun. Lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang tumbuh sebesar 6%. Fokus Bank Victoria di sektor manufaktur, properti apartemen dan hotel, serta
trading. Sementara PT Bank Central Asia tbk (BBCA) baru-baru ini ikut memberikan kredit sindikasi sebesar Rp 1 triliun kepada Buana Finance. Dalam sindikasi itu, BCA memberikan kredit Rp 300 miliar sekaligus sebagai
Mandated Lead Arranger dan
Bookrunner, Facility & Security Agent. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, BCA tidak memiliki fokus khusus ke sektor-sektor tertentu dalam melakukan penyaluran kredit. Namun, akan disalurkan ke sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tahun lalu, penyaluran kredit BCA ke perusahaan
multifinance mencapai Rp 10,7 triliun. Santoso bilang, terjadi penurunan kredit untuk kendaraan seperti mobil dan motor tahun 2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi