Bank masih butuh waktu untuk sesuaikan bunga kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tercatat telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin sepanjang tahun ini ke level 5,25%. Namun, sebagian bank belum menyesuaikan bunga kredit dengan alasan biaya dana belum turun.

PT Bank Tabungan Negara Tbk misalnya, belum menurunkan bunga kredit sama sekali tahun ini. Direktur Kepatuhan BTN, Mahelan Prabantarikso mengatakan, hal itu dilakukan lantaran suku bunga dana Pihak Ketiga (DPK) di pasar belum turun akibat likuiditas yang ketat dan tingginya persaingan antar bank.

Dia menyebut penyesuaian suku bunga kredit itu tidak bisa serta merta dilakukan karena banyak faktor lain yang juga harus dicermati. 


Baca Juga: Bankir: Penurunan bunga acuan belum berdampak pada NIM perbankan

"Yang perlu jadi catatan, ketika tahun 2018 BI menaikkan suku bunga acuannya enam kali dari 4,25% menjadi 6,00%, BTN juga tidak serta merta melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk mengendalikan risiko kredit," tutur Mahelan kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Mahelan menambahkan, penyesuaian suku bunga KPR BTN ke depan akan tergantung pada kondisi pasar terutama terkait biaya dana. Namun, BTN juga tetap berupaya menurunkan cost of fund dengan merekomposisi deposito berbiaya mahal dengan harapan akan dapat melakukan penyesuaian suku bunga kredit ke depannya.

Senada, Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk juga menyebut, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah. Pasalnya, secara total cost of fund OCBC NISP masih  belum turun dibanding bulan sebelumnya.

Meski begitu, Parwati bilag penyesuaian akan dilakukan secara bertahap dan saat ini tahapan itu juga sedang dilakukan bank. Hanya saja, dia tidak menyebutkan total penyesuaian yang sudah dilakukan.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah melakukan penyesuaian bunga kredit sebesar 50 basis poin terhitung hingga September 2019. Hal itu menurutnya sejalan dengan bunga acuan.

Dalam melakukan penyesuaian bunga kredit, BRI mengacu pada kondisi likuiditas juga selain daripada suku bunga acuan. “Bunga kredit kami sesuaikan, referensi kami BI rate dan kondisi likuiditas. Ketika itu turun kami akan sesuaikan,” Kata Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo.

Baca Juga: Tren penyaluran KPR masih loyo, kenapa?

PT Bank Mayapada Tbk juga mengaku sudah menyesuaikan bunga kredit sejalan dengan penurunan suku bunga acuan. Penyesuaian itu merata di semua segmen kredit yang disalurkan Mayapada.

Namun, Haryono Tjahrijadi, Direktur Utama Bank Mayapada bilang penyesuaian itu tidak dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan turun. Adapun tren bunga kredit ke depan menurutnya akan tergantung pada kondisi likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi