JAKARTA Perbankan masih tebang pilih dalam menggelontorkan kredit ke sektor riil. Mengutip hasil survei perbankan paling mutakhir yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), bank-bank di tanah air masih menghindari penyaluran kredit untuk sektor industri pengolahan, tekstil, garmen, juga properti. Dalam survei tersebut, bankir mengungkapkan alasan utama mereka menghindari sektor-sektor tersebut adalah dikarenakan beberapa faktor.Pertama, bank menganggap pemberlakuan Asean China Free Trade Area (ACFTA) 2010 ini bakal kian memperberat kompetisi di industri tekstil dan garmen. "Bank juga menganggap permintaah tekstil dari asing masih lemah," jelas BI seperti dikutip KONTAN, Selasa (2/2). Kedua, perbankan menilai kondisi ekonomi sejatinya belum sepenuynya stabil dan pulih sehingga mereka memilih untuk sedikit mengerem pembiayaan yang bertenor panjang. "Penyaluran kredit investasi yang bersifat jangka panjang masih cukup riskan dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih," jelas BI dalam survei.
Bank Masih Hindari Sektor Tekstil dan Properti
JAKARTA Perbankan masih tebang pilih dalam menggelontorkan kredit ke sektor riil. Mengutip hasil survei perbankan paling mutakhir yang digelar oleh Bank Indonesia (BI), bank-bank di tanah air masih menghindari penyaluran kredit untuk sektor industri pengolahan, tekstil, garmen, juga properti. Dalam survei tersebut, bankir mengungkapkan alasan utama mereka menghindari sektor-sektor tersebut adalah dikarenakan beberapa faktor.Pertama, bank menganggap pemberlakuan Asean China Free Trade Area (ACFTA) 2010 ini bakal kian memperberat kompetisi di industri tekstil dan garmen. "Bank juga menganggap permintaah tekstil dari asing masih lemah," jelas BI seperti dikutip KONTAN, Selasa (2/2). Kedua, perbankan menilai kondisi ekonomi sejatinya belum sepenuynya stabil dan pulih sehingga mereka memilih untuk sedikit mengerem pembiayaan yang bertenor panjang. "Penyaluran kredit investasi yang bersifat jangka panjang masih cukup riskan dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih," jelas BI dalam survei.