JAKARTA. Bisnis bank ibarat tak mengenal paceklik. Kendati ekonomi suram dan politik awut-awutan, laba bank tetap tokcer. Bagaimana tidak, lihat saja catatan kinerja keuangan 2014 yang dirilis Bank Rakyat Indonesia (BRI), kemarin. Tahun lalu, laba bersih BRI (bank only) tumbuh 14,35% menjadi Rp 24,2 triliun. Sebagai perbandingan, tahun 2013, BRI membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14,29%. Padahal, sepanjang tahun lalu kredit BRI naik sebesar 13,88% menjadi Rp 490,41 triliun, sementara kredit periode sebelumnya tumbuh 23,7%. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, menjelaskan, kemampuan BRI menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di atas rata-rata industri perbankan, menjadi kunci kenaikan laba bersih bank plat merah ini. "Tahun lalu, NIM kami berada di level 8,51%, hanya turun sedikit dibandingkan posisi tahun 2013 yang mencapai 8,55%," ungkap dia, kemarin.
Bank masih mampu menjaring laba besar
JAKARTA. Bisnis bank ibarat tak mengenal paceklik. Kendati ekonomi suram dan politik awut-awutan, laba bank tetap tokcer. Bagaimana tidak, lihat saja catatan kinerja keuangan 2014 yang dirilis Bank Rakyat Indonesia (BRI), kemarin. Tahun lalu, laba bersih BRI (bank only) tumbuh 14,35% menjadi Rp 24,2 triliun. Sebagai perbandingan, tahun 2013, BRI membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14,29%. Padahal, sepanjang tahun lalu kredit BRI naik sebesar 13,88% menjadi Rp 490,41 triliun, sementara kredit periode sebelumnya tumbuh 23,7%. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, menjelaskan, kemampuan BRI menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di atas rata-rata industri perbankan, menjadi kunci kenaikan laba bersih bank plat merah ini. "Tahun lalu, NIM kami berada di level 8,51%, hanya turun sedikit dibandingkan posisi tahun 2013 yang mencapai 8,55%," ungkap dia, kemarin.