JAKARTA. Jumlah instrumen uang elektronik atau e-money terbitan bank dan perusahaan telekomunikasi boleh saja berimbang. Porsinya berimbang, sama-sama 45,5%, dari 9,8 juta kartu yang beredar. Tetapi, dalam hal jumlah transaksi dan nilai transaksi, layanan uang elektronik milik perbankan masih menjadi jawara. Jadi seharusnya, industri perbankan tak perlu kebakaran brewok. Ida Nuryanti, Kepala Tim Perizinan dan Informasi Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP) Bank Indonesia (BI), mengatakan, e-money perusahaan telekomunikasi terlihat banyak. Sebab, mereka menerbitkan e-money unreg atau otomatis terdaftar jika pengguna kartu mengaktifkan kartu mereka.
Namun dari sisi nilai dan volume transaksi, sekitar 90% masih berlangsung dalam sistem perbankan."Kalau bicara jumlah instrumen yang beredar, mungkin e-money perusahaan telekomunikasi jauh lebih banyak. Tetapi kalau bicara volume dan nilai transaksi, masih 90% lebih yang milik perbankan," kata Ida kepada KONTAN, Jumat (24/6). Budi Gunadi Sadikin, Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, mengatakan, saat ini volume transaksi e-money di bank tempatnya berkarier sudah mencapai 1,9 juta transaksi per bulan. Angka ini sudah mendekati jumlah transaksi kartu debit Bank Mandiri dan melampaui jumlah transaksi kartu kredit. Menurut Rico Usthavia Frans, SVP Group Head Electronic Banking Group, Bank Mandiri, dari sisi nilai, e-money membukukan nilai transaksi rata-rata Rp 20 miliar - Rp 25 miliar per bulan sejak Januari 2011 hingga Mei 2011. Volume transaksi bank berlogo pita biru kuning ini menguasai 53%-54% pangsa pasar. Sementara, pangsa pasardari sisi nilai transaksi sekitar 30%. "Ini akan kami naikkan menjadi 40%. Kami optimistis tercapai. Operator telekomunikasi dari sisi jumlah instrumen banyak, tapi transaksinya tidak banyak," kata Rico, Jumat (24/6). Telkomsel ekspansi Uang elektronik terbitan Telkomsel, T-cash, mencatat kenaikan jumlah pengguna sekitar 800.000 dalam waktu lima bulan. Pada tutup tahun 2010 lalu, pengguna T-cash tercatat 4,3 juta dan akhir Mei 2011 ada sekitar 5,3 juta pengguna. Hingga akhir tahun 2011 ini Telkomsel menargetkan menggaet 8 juta nasabah.
Bambang Supriyogo, Vice President T-cash Management Telkomsel, mengatakan, sejatinya industri telekomunikasi bukan ancaman bagi industri bank. E-money milik perusahaan telekomunikasi masih baru. Mereka masih mencoba berinovasi. "Kami juga harus memperbaiki masalah perlindungan konsumen terus menerus, efisiensi juga masih terus kami lakukan," tuturnya. Ke depan, Telkomsel menargetkan menambah konter-konter pengisian dan tempat pengambilan uang. Harry Sasongko, Direktur Utama Indosat, menambahkan, pertumbuhan e-money saat ini masih kecil. "Saya lupa berapa. Kami, kan, masih baru," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Edy Can