Bank Masih Mendulang Cuan dari Bisnis Bancassurance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan premi asuransi jiwa dari kanal bancassurance turun pada kuartal III-2025. Namun begitu, sejumlah bank masih menikmati pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dari bisnis ini. 

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi dari kanal bancassurance turun 4,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal III-2025 menjadi Rp 55,28 triliun. 

Meski begitu, bancassurance masih jadi kanal favorit nasabah, dengan komposisi sebesar 41,49% dari total pendapatan premi industri asuransi yang mencapai Rp 133,22 triliun. 


Dari sisi perbankan, rupanya tren penurunan tersebut tak dirasakan oleh Bank Negara Indonesia (BNI). General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia menyebut, hingga November 2025 realisasi premi bancassurance bank tumbuh 9,5% YoY. 

“Pertumbuhan yang positif ini terjadi di beberapa segmen yang didukung oleh produk yang relevan dengan segmen terkait,” jelas Henny kepada Kontan, pekan lalu. 

Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Punya Peluang Tetap Bertumbuh pada 2026

Lebih lanjut, ia bilang pertumbuhan premi dari bisnis In Branch, khususnya di segmen Nasabah Emerald dan Private, bahkan meningkat sebesar 18% YoY. Henny menjelaskan, pada segmen ini nasabah menggunakan asuransi sebagai bagian dari aset alokasi dan juga proteksi dengan dukungan advisory dari RM Emerald berdasarkan kebutuhan dan profil nasabah.

Dengan tren positif itu, Henny mengaku kontribusi bisnis bancassurance terhadap FBI bank turut tumbuh positif dibanding tahun lalu, dengan kontribusi utamanya berasal produk unggulan yang menjadi andalan di tahun 2025. Sebagai gambaran, FBI BNI per November mencapai Rp 20,64 triliun, tumbuh 7,40% YoY. 

Ke depan, Henny bilang pertumbuhan premi bancassurance masih bakal melaju. Bahkan, pada 2026 diproyeksikan tumbuh double digit dengan adanya inisiatif bersama BNI Life melalui sejumlah kolaborasi, seperti penyesuaian produk dengan segmentasi nasabah hingga penambahan jumlah spesialis bancassurance di cabang-cabang utama.

Baca Juga: AAJI Ungkap Penyebab Hasil Investasi Asuransi Jiwa Naik 25,5% per Kuartal III-2025

Di samping itu, Bank Tabungan Negara (BTN) malah mencatatkan pertumbuhan yang lebih masif pada bisnis bancassurance. Head of Wealth Management Division BTN Meru Arumdalu mengungkapkan, realisasi premi bancassurance per November 2025 tumbuh sekitar 90% YoY. 

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah polis meningkat lebih dari 300% dibandingkan rata-rata awal 2024. Menurut Meru, ini mencerminkan peningkatan penetrasi dan aktivitas penjualan yang lebih luas.

“Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan premi baik dari segmen Prioritas maupun Non-Prioritas, serta penguatan eksekusi penjualan di jaringan cabang,” imbuhnya. 

Pun dari sisi pendapatan, ia memastikan bisnis bancassurance mencatatkan pertumbuhan yang solid, dengan kenaikan melewati double digit secara tahunan. Dengan begitu, kontribusinya terhadap FBI tetap terjaga dan stabil, meskipun per November 2025 BTN mengantongi FBI sebesar Rp 3,67 triliun, turun 2,37% YoY. 

Tahun depan, BTN melihat bisnis bancassurance bakal terus bertumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk proteksi jiwa dan kesehatan. Pun, Meru bilang pertumbuhan tersebut bakal didukung oleh penguatan aktivitas after-sales service, customer engagement yang berkelanjutan, serta optimalisasi kolaborasi dengan mitra asuransi.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Masih Tertekan, Turun 1,11% per Oktober 2025

Selanjutnya: Pendapatan Cimory (CMRY) Diprediksi Tumbuh 15%, Ini Sentimen Pendukungnya

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (24/12) Jabodetabek, Hujan Lebat di Wilayah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News