KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas yang membaik belum mendorong pertumbuhan kredit lebih ciamik. Kenaikan harga komoditas menjelang akhir tahun lalu terbilang belum stabil. Alhasil, masih ada risiko bagi bank untuk memberikan kredit ke komoditas. Ambil contoh, 29 Desember 2017 harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 60,1 per barel atau naik 5,6% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Sedangkan, harga batubara mencapai US$ 99,45 per ton alias tumbuh 28,9% di periode sama. Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya masih selektif memberikan kredit ke sejumlah sektor. Salah satunya bank berkode saham NISP ini terbatas dalam menyalurkan kredit ke komoditas. Bank milik investor Singapura ini tetap membiayai sektor komoditas seperti batubara dan nikel.
Bank masih selektif kucurkan kredit ke komoditas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas yang membaik belum mendorong pertumbuhan kredit lebih ciamik. Kenaikan harga komoditas menjelang akhir tahun lalu terbilang belum stabil. Alhasil, masih ada risiko bagi bank untuk memberikan kredit ke komoditas. Ambil contoh, 29 Desember 2017 harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 60,1 per barel atau naik 5,6% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Sedangkan, harga batubara mencapai US$ 99,45 per ton alias tumbuh 28,9% di periode sama. Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya masih selektif memberikan kredit ke sejumlah sektor. Salah satunya bank berkode saham NISP ini terbatas dalam menyalurkan kredit ke komoditas. Bank milik investor Singapura ini tetap membiayai sektor komoditas seperti batubara dan nikel.