JAKARTA. PT Bank Maspion memastikan akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Januari 2013. Perseroan menargetkan proses perizinan untuk menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) rampung akhir tahun ini dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2012. "Kami akan melepas 11% saham baru dengan target raihan dana Rp 100 miliar," ujar Presiden Direktur Bank Maspion Herman Halim usai melakukan mini public expose di BEI, Senin (8/10). Dana tersebut bakal digunakan untuk meningkatkan ekspansi kredit Bank Maspion. Sampai dengan September 2012, anak usaha Maspion Group ini sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,4 triliun dengan porsi 70%-80% mengucur ke sektor ritel (perdagangan dan Usaha Kecil Menengah). Perseroan menjaga pertumbuhan kredit di kisaran 25%-30% per tahun. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) saat ini di level 16% dan akan diupayakan menjadi 15% tahun depan. Per September 2012, aset perseroan sebesar Rp 3,4 triliun dan ekuitas sebesar Rp 300 miliar. Herman menambahkan, perseroan telah menunjuk PT Makinta Securities sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Bank Maspion tidak menggelar road show ke luar negeri karena ingin fokus menjaring investor dalam negeri. Sebelumnya, Bank Maspion dikabarkan akan dipinang China Construction Bank. Namun, dengan adanya aturan kepemilikan mayoritas perbankan dari Bank Indonesia rencana masuknya China Construction Bank pun urung terlaksana. "Kami memutuskan pengembangan dilakukan dengan menjadi perusahaan publik nasional," ujar Herman. Struktur kepemilikan sahamĀ yang berkantor pusat di Surabaya ini adalah PT Alim Investindo (Maspion Group) sebesar 84,61%, PT Guna Investindo sebesar 8,46%, Angkasa Rachmawati sebesar 1,51%, Alim Markus sebesar 1,26%, Alim Mulia Sastra sebesar 1,01%, Alim Satria sebesar 1,01%, Alim Prakasa sebesar 1,01%, Gunardi sebesar 0,63%, dan Alim Puspita sebesar 0,5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Maspion bakal IPO di Januari 2013
JAKARTA. PT Bank Maspion memastikan akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Januari 2013. Perseroan menargetkan proses perizinan untuk menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) rampung akhir tahun ini dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2012. "Kami akan melepas 11% saham baru dengan target raihan dana Rp 100 miliar," ujar Presiden Direktur Bank Maspion Herman Halim usai melakukan mini public expose di BEI, Senin (8/10). Dana tersebut bakal digunakan untuk meningkatkan ekspansi kredit Bank Maspion. Sampai dengan September 2012, anak usaha Maspion Group ini sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,4 triliun dengan porsi 70%-80% mengucur ke sektor ritel (perdagangan dan Usaha Kecil Menengah). Perseroan menjaga pertumbuhan kredit di kisaran 25%-30% per tahun. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) saat ini di level 16% dan akan diupayakan menjadi 15% tahun depan. Per September 2012, aset perseroan sebesar Rp 3,4 triliun dan ekuitas sebesar Rp 300 miliar. Herman menambahkan, perseroan telah menunjuk PT Makinta Securities sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Bank Maspion tidak menggelar road show ke luar negeri karena ingin fokus menjaring investor dalam negeri. Sebelumnya, Bank Maspion dikabarkan akan dipinang China Construction Bank. Namun, dengan adanya aturan kepemilikan mayoritas perbankan dari Bank Indonesia rencana masuknya China Construction Bank pun urung terlaksana. "Kami memutuskan pengembangan dilakukan dengan menjadi perusahaan publik nasional," ujar Herman. Struktur kepemilikan sahamĀ yang berkantor pusat di Surabaya ini adalah PT Alim Investindo (Maspion Group) sebesar 84,61%, PT Guna Investindo sebesar 8,46%, Angkasa Rachmawati sebesar 1,51%, Alim Markus sebesar 1,26%, Alim Mulia Sastra sebesar 1,01%, Alim Satria sebesar 1,01%, Alim Prakasa sebesar 1,01%, Gunardi sebesar 0,63%, dan Alim Puspita sebesar 0,5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News