Bank Mayora andalkan suntikan dan laba ditahan



JAKARTA. Bank Mayora terus memupuk permodalannya untuk melakukan ekspansi bisnis khususnya dalam pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Yang terbaru, bank milik Grup Mayora ini mendapat penyertaan modal senilai Rp 290 miliar dari International Finance Corporation (IFC).

Selain dari IFC, Bank Mayora juga telah menyiapkan langkah lain untuk meningkatkan modalnya menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) I atau modal inti minimal Rp 1 triliun. Menurut Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora, pihaknya akan kembali mengajukan suntikan modal ke pemegang saham.

"Nanti kami minta suntikan modal lagi sekitar Rp 90 miliar. Mungkin bisa terlaksana di semester II nanti," ucap Irfanto, Selasa (10/3).


Tidak hanya itu, Irfanto juga bilang, posisi permodalan Bank Mayora juga bakal didukung oleh laba di tahan yang dibukukan di akhir 2014 lalu. Di tahun lalu, laba bersih Bank Mayora tumbuh 230,72% dari Rp 8,91 miliar di 2013 menjadi Rp 29,48 miliar.

Pertumbuhan laba bersih Bank Mayora didorong kenaikan pendapatan bunga sebesar 54,36% menjadi Rp 347,56 miliar dibandingkan posisi akhir 2013 yang sebesar Rp 225,16 miliar. "Itu juga tak lepas dari pertumbuhan kredit kami yang mencapai Rp 47,97% dari Rp 1,89 triliun menjadi Rp 2,8 triliun," jelas Irfanto.

Tahun ini, Irfanto berharap, Bank Mayora bisa membukukan pertumbuhan kredit sebesar 38%-40% dengan fokus pada pembiayaan UMKM. Sejalan dengan itu, Irfanto juga menuturkan, Bank Mayora bakal membukukan permodalan menjadi lebih dari Rp 1 triliun di semeter 2 mendatang. Per akhir 2014, modal disetor Bank Mayora berada pada kisaran Rp 585 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia