Bank Mayora bidik sektor penunjang infrastruktur



JAKARTA. Hingga semester I-2017, bank-bank kecil masih membukukan pertumbuhan kredit mini. Sebagian bank harus menggali celah untuk mencapai target pertumbuhan di akhir tahun. 

Manajemen PT Bank Mayora melihat, sektor infrastruktur menunjukkan pertumbuhan signifikan selama semester I lalu. Bank-bank besar juga berlomba terjun ke pembiayaan sektor ini pada paruh pertama tahun ini.

Karena itu, Bank Mayora ini juga tertarik terjun ke sektor ini, hanya saja lebih dulu menyasar sektor penunjang infrastruktur, semisal sektor besi baja.


"Infrastruktur itu butuh dana besar, dana kami tidak cukup. Kami akan masuk di sektor penunjangnya," ujar Direktur Utama Bank Mayora, Irfanto Oeij kepada KONTAN, Rabu (2/8).

Sektor bidikan baru tersebut, menurut Irfanto, sesuai dengan segmentasi perusahaan yaitu ke kredit komersial atau menengah.

Asal tahu saja, dari total kredit Bank Mayora per Juni 2017 sebesar Rp 3,46 triliun. Sebanyak 90% masuk ke segmen komersial. Sementara 10% sisanya non-komersial (konsumer dan UMKM).

"Kami juga memungkinkan untuk masuk ke kredit sindikasi infrastruktur, tapi ini semua masih penjajakan," tambahnya.

Bank Mayora berencana mencetak tambahan kredit sebesar Rp 600 miliar sampai akhir tahun.

Adapun hingga 2017, Bank Mayora mematok pertumbuhan kredit sebesar 16% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara penyaluran kredit Rp 3,46 triliun sepanjang semester I, masih lebih rendah 4,9% ketimbang periode yang sama tahun 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia