Bank Mayora targetkan naik kelas BUKU II pada 2015



JAKARTA. Bank Mayora berusaha bisa naik kelas ke kelompok BUKU II yakni ke kelompok bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun.

Salah satu tujuannya yaitu agar bisa mengoptimalkan fungsi sebagai bank devisa. "Kami sudah dapat licence sebagai bank devisa. Namun untuk lebih mengoptimalkan fungsi sebagai bank devisa, akan bisa dilakukan pada bank Buku II," kata Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora, Rabu (31/12).

Menurut Irfanto, selama ini para pemegang saham senantiasa berkomitmen untuk melakukan penguatan permodalan bank. “Ini terlihat dari modal disetor yang sampai Oktober lalu sudah meningkat menjadi Rp 585,00 miliar,” ujarnya.


Irfanto menegaskan bahwa pada Semester I 2015, Bank Mayora akan kembali meningkatkan modal disetor untuk memperkuat permodalan sekaligus pemenuhan persyaratan modal inti bank menjadi Rp1 triliun untuk naik kelas menjadi BUKU II.

“Peningkatan modal ini berasal dari penambahan setoran modal oleh pemegang saham, selain itu Bank Mayora juga berencana untuk menggandeng stategic partner untuk meningkatkan permodalannya," pungkas Irfanto.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2014, modal inti Bank Mayora telah mencapai Rp 603,15 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 52,30% secara year on year (yoy) dibanding modal inti pada Oktober 2013 yang mencapai Rp 396,02 miliar. Dengan demikian, saat ini Bank Mayora masih di kelas BUKU I (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 100 miliar – Rp 1 triliun).

Sampai saat ini, komposisi kepemilikan saham Bank Mayora dimiliki oleh PT. Mayora Inti Utama sebesar 99,89% sekaligus sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP). Sisanya dimiliki oleh Keluarga Atmadja 0,11% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan