JAKARTA. PT Bank Mega Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada 2017. Hal ini setelah pada 2016 lalu, bank berkode emiten MEGA ini mencatatkan penurunan kredit 12,72% secara tahunan atau year on year (yoy). Dalam materi paparan publik yang diserahkan Bank Mega ke Bursa Efek Indonesia, diproyeksi realisasi penyaluran kredit pada 2017 sebesar Rp 33 triliun atau naik 16,61% yoy. “Pada tahun ini penyaluran kredit masih akan fokus pada industri yang memiliki tren positif untuk meningkatkan portofolio kredit dari segala segmen secara prudent,” ujar Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega dalam laporan annual report 2016, Senin (28/3). Untuk memacu kredit pada tahun ini Bank Mega akan banyak melakukan sinergi dengan induk yaitu CT Corpora. Secara umum, Kostaman mengatakan, fokus kebijakan Bank Mega pada 2017 yaitu berusaha memaksimalkan pertumbuhan usaha dengan memperhatikan prudential banking. Dalam menyalurkan kredit, Bank Mega meneruskan pendekatan konservatif. Seiring dengan target pertumbuhan kredit pada 2017 ini, Bank Mega menargetkan pertumbuhan aset sebesar 7,09% yoy menjadi Rp 75.5 triliun dan perolehan laba sebesar Rp 1,2 triliun. Sebagai gambaran, pada 2016, penurunan kredit Bank Mega terjadi pada segmen UKM seiring dengan strategi bank lebih konservatif dalam penyaluran kredit segmen ini. Walaupun kredit UKM turun pada tahun lalu, bisnis kredit lain seperti kartu kredit masih tumbuh 2,4% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mega bidik kredit 2017 tumbuh 16,61%
JAKARTA. PT Bank Mega Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada 2017. Hal ini setelah pada 2016 lalu, bank berkode emiten MEGA ini mencatatkan penurunan kredit 12,72% secara tahunan atau year on year (yoy). Dalam materi paparan publik yang diserahkan Bank Mega ke Bursa Efek Indonesia, diproyeksi realisasi penyaluran kredit pada 2017 sebesar Rp 33 triliun atau naik 16,61% yoy. “Pada tahun ini penyaluran kredit masih akan fokus pada industri yang memiliki tren positif untuk meningkatkan portofolio kredit dari segala segmen secara prudent,” ujar Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega dalam laporan annual report 2016, Senin (28/3). Untuk memacu kredit pada tahun ini Bank Mega akan banyak melakukan sinergi dengan induk yaitu CT Corpora. Secara umum, Kostaman mengatakan, fokus kebijakan Bank Mega pada 2017 yaitu berusaha memaksimalkan pertumbuhan usaha dengan memperhatikan prudential banking. Dalam menyalurkan kredit, Bank Mega meneruskan pendekatan konservatif. Seiring dengan target pertumbuhan kredit pada 2017 ini, Bank Mega menargetkan pertumbuhan aset sebesar 7,09% yoy menjadi Rp 75.5 triliun dan perolehan laba sebesar Rp 1,2 triliun. Sebagai gambaran, pada 2016, penurunan kredit Bank Mega terjadi pada segmen UKM seiring dengan strategi bank lebih konservatif dalam penyaluran kredit segmen ini. Walaupun kredit UKM turun pada tahun lalu, bisnis kredit lain seperti kartu kredit masih tumbuh 2,4% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News