JAKARTA. Tahun 2016 lalu, hampir semua segmen kredit perbankan mengalami perlambatan. Salah satunya, bisnis kartu kredit yang ikut lesu. Dodit W. Probojakti, Direktur Kartu Kredit dan Personal PT Bank Mega Tbk mengatakan, bisnis kartu kredit mengalami perlambatan, karena daya beli konsumen susut akibat pertumbuhan ekonomi yang kisut. Bank milik Chairul Tanjung ini mencatat baki debit atau outstanding kartu kredit sebesar Rp 8,2 triliun pada akhir tahun 2016 atau hanya tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan, nilai transaksi kartu kredit senilai Rp 27,7 triliun per akhir tahun 2016 atau hanya naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dodit menjelaskan, kelesuan bisnis tersebut disebabkan keadaan makro ekonomi yang mengalami perlambatan di semester I-2016, pengguna kartu kredit menurunkan daya beli, dan sebagian penggunan kartu kredit menutup kartu saat ada rencana pelaporan data kartu kredit untuk perpajakan.
Bank Mega ingin jadi pemain terbesar kartu kredit
JAKARTA. Tahun 2016 lalu, hampir semua segmen kredit perbankan mengalami perlambatan. Salah satunya, bisnis kartu kredit yang ikut lesu. Dodit W. Probojakti, Direktur Kartu Kredit dan Personal PT Bank Mega Tbk mengatakan, bisnis kartu kredit mengalami perlambatan, karena daya beli konsumen susut akibat pertumbuhan ekonomi yang kisut. Bank milik Chairul Tanjung ini mencatat baki debit atau outstanding kartu kredit sebesar Rp 8,2 triliun pada akhir tahun 2016 atau hanya tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan, nilai transaksi kartu kredit senilai Rp 27,7 triliun per akhir tahun 2016 atau hanya naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dodit menjelaskan, kelesuan bisnis tersebut disebabkan keadaan makro ekonomi yang mengalami perlambatan di semester I-2016, pengguna kartu kredit menurunkan daya beli, dan sebagian penggunan kartu kredit menutup kartu saat ada rencana pelaporan data kartu kredit untuk perpajakan.