Bank Mega Syariah Genjot Pembiayaan



JAKARTA. Bank Mega Syariah Indonesia menyalurkan pembiayaan baru Rp 430 miliar selama lima bulan pertama tahun 2009. Nilai pembiayaan Bank Mega Syariah di akhir Mei mencapai Rp 2,7 triliun.

Direktur Ritel Banking Bank Mega Syariah Ani Murdiati menuturkan, penambahan pembiayaan senilai Rp 430 miliar merupakan net growth. Bank Mega Syariah masih fokus ke tiga lini pembiayaan yakni pembiayaan sektor mikro, gadai, dan join financing.

Bank Mega Syariah memasang target pembiayaan baru di tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. "Dari pencapaian selama lima bulan pertama tahun ini, saya optimistis target pembiayaan bisa tercapai," ujar Ani.


Kondisi likuiditas Bank Mega Syariah juga mendukung pencapaian target pembiayaan. Ani mengaku, dana masyarakat di banknya per Mei sebesar Rp 3,22 triliun.

Dalam catatannya, sejak Januari-Mei 2009, likuiditas Bank Mega Syariah naik Rp 658 miliar. "Yang pasti, rasio dana yang tersalur ke pembiayaan atawa financing to deposit ratio (FDR) Mei masih berkisar 80%," ujar Ani. Rasio FDR per Mei memang lebih tinggi dibandingkan posisi per akhir April, yaitu 78,84%.

Kendati ada peningkatan rasio FDR di bulan Mei, namun Ani menjamin, Bank Mega Syariah tak mengalami kesulitan likuiditas.

Jalan Bank Mega Syariah mencapai target pembiayaan juga tak terhambat oleh pembiayaan bermasalah. Rasio pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) Bank Mega Syariah masih rendah. "Per Mei NPF tinggal sekitar 1,2% saja," kata Ani. Angka yang disebut Ani itu masih jauh di bawah rata-rata NPF industri perbankan syariah yang sebesar 5,17% per akhir April.

Per akhir April 2009, rasio NPF Bank Mega Syariah berkisar 1,72%. Ani menuturkan, NPF di Mei turun karena Bank Mega Syariah berhasil merestrukturisasi pembiayaan senilai Rp 500 miliar.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang diterbitkan Bank Indonesia, nilai nominal NPF perbankan syarah per akhir April 2009 sebesar Rp 2,053 triliun, naik Rp 34 miliar dari posisi per akhir Maret 2009, yaitu Rp 2,019 triliun. Peningkatan NPF disumbangkan pembiayaan sektor perdagangan. Maklumlah, sektor tersebut mengalami penurunan permintaan sehingga penghasilan debitur ikut berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie