KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah terus melakukan inovasi dalam mengembangkan produk unggulannya. Saat ini, bank tersebut tengah mengembangkan layanan pengelolaan kekayaan berbasis syariah atau
sharia wealth management. Product Development & Portfolio Management Division Head Bank Mega Syariah, Veronica H. Sisilia, menjelaskan bahwa layanan ini tidak hanya mengelola kekayaan, tetapi juga menawarkan pendampingan menyeluruh dalam setiap fase pertumbuhan finansial nasabah, dengan tetap mematuhi prinsip syariah dan memenuhi kebutuhan spiritual. “Layanan ini dirancang secara komprehensif untuk membantu nasabah dalam mengelola, melindungi, dan meningkatkan nilai kekayaan mereka melalui berbagai instrumen investasi yang aman dan sesuai prinsip syariah,” ujar Veronica dalam siaran pers pada Selasa (29/10).
Baca Juga: Bisnis KPR Bank Syariah Tumbuh Dobel Digit pada Kuartal III-2024 Veronica menambahkan, pasar untuk produk pengelolaan kekayaan berbasis syariah di Indonesia sangat potensial mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam. Potensi ini memberikan peluang besar bagi perkembangan produk keuangan syariah yang memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai prinsip-prinsip syariah. Layanan pengelolaan kekayaan di Bank Mega Syariah meliputi berbagai produk seperti deposito, reksadana syariah, dan asuransi jiwa syariah. Bank ini juga menawarkan produk asuransi jiwa syariah tradisional dan unit link untuk membantu nasabah melindungi aset dan merencanakan warisan mereka. Selain itu, nasabah juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi terkait zakat, infaq, sedekah, dan wakaf, yang kemudian akan disalurkan melalui lembaga Ziswaf terpercaya. Dalam kurun waktu 2023 hingga Juni 2024, industri perbankan syariah mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 0,92% dari Rp 669,24 miliar menjadi Rp 675,37 miliar.
Baca Juga: Bank Mega Pacu Dana Murah Lewat Program Hadiah Grand Prize Uang Tunai Rp 1 Miliar Selain itu, nilai aktiva bersih reksadana syariah juga meningkat sebesar 4,57%, dari Rp 42,77 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 44,72 miliar pada Juni 2024. Premi bancassurance juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,98%, dari Rp 44 miliar menjadi Rp 44,87 miliar. Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan bisnis pengelolaan kekayaan sebesar 10% hingga akhir tahun 2024. Strategi yang disiapkan termasuk memperluas pasar melalui kerjasama dengan berbagai organisasi, yayasan, dan rumah sakit. Selain itu, bank berencana mempersiapkan layanan transaksi pengelolaan kekayaan secara digital melalui platform M-Syariah, yang mencakup reksadana syariah dan asuransi umum syariah. “Kami akan menambah kerja sama dengan manajer investasi terpercaya untuk produk reksadana syariah baru serta mengadakan acara sosial dan pembaruan pasar yang dipandu oleh ekonom profesional, selain program akuisisi yang menarik,” ungkap Veronica.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Targetkan Transaksi Kartu Kredit Syariah Card Capai Rp 300 Miliar Pada tahun 2025, Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan
fee-based income sebesar 25%, yang akan didukung oleh pengembangan produk dan peningkatan literasi keuangan syariah melalui berbagai program edukasi. Sebagai bagian dari CT Corp, Bank Mega Syariah juga akan memanfaatkan sinergi dengan lini bisnis lain untuk memberikan layanan yang relevan dan berkelanjutan.
Hingga September 2024, produk deposito masih menjadi pilihan utama nasabah individu. Namun, ke depan, Bank Mega Syariah akan meningkatkan portofolio reksadana syariah dan asuransi jiwa syariah guna memberikan pilihan layanan yang lebih beragam dan meningkatkan
fee-based income.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Targetkan Transaksi Kartu Kredit Syariah Card Capai Rp 300 Miliar “Melalui inovasi produk yang komprehensif, Bank Mega Syariah berharap dapat mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama nasabah dalam layanan pengelolaan kekayaan berbasis syariah,” tutup Veronica. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli