KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun depan diproyeksikan akan memberikan tekanan terhadap daya beli masyarakat. Penurunan daya beli ini dapat berdampak pada penurunan permintaan pembiayaan, terutama di segmen konsumer, mikro, dan UMKM. Selain menurunkan pertumbuhan kredit, dampak dari kenaikan PPN juga berpotensi mempengaruhi kualitas aset perbankan di ketiga segmen tersebut akibat meningkatnya risiko gagal bayar. Hal ini menjadi tantangan signifikan bagi industri perbankan, terutama dalam menjaga pertumbuhan kredit dan kualitas portofolio pembiayaan. Risk Management Division Head Bank Mega Syariah Rundi Dhema Perkasa mengatakan Bank Mega Syariah terus memantau kondisi pasar dan ekonomi secara aktif serta menyesuaikan strategi bisnis dengan tren yang tengah berkembang.
Bank Mega Syariah Siapkan Strategi Hadapi Kenaikan PPN di Tahun 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun depan diproyeksikan akan memberikan tekanan terhadap daya beli masyarakat. Penurunan daya beli ini dapat berdampak pada penurunan permintaan pembiayaan, terutama di segmen konsumer, mikro, dan UMKM. Selain menurunkan pertumbuhan kredit, dampak dari kenaikan PPN juga berpotensi mempengaruhi kualitas aset perbankan di ketiga segmen tersebut akibat meningkatnya risiko gagal bayar. Hal ini menjadi tantangan signifikan bagi industri perbankan, terutama dalam menjaga pertumbuhan kredit dan kualitas portofolio pembiayaan. Risk Management Division Head Bank Mega Syariah Rundi Dhema Perkasa mengatakan Bank Mega Syariah terus memantau kondisi pasar dan ekonomi secara aktif serta menyesuaikan strategi bisnis dengan tren yang tengah berkembang.
TAG: