Bank menengah genjot pendapatan berbasis fee



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank menengah tahun ini berusaha menggenjot pendapatan berbasis komisi (fee based income). Hal ini untuk mengoptimalan kinerja.

Andreas Basuki, Sekretaris Perusahaan PT Bank China construction Bank Indonesia (CCB Indonesia) bilang, tahun ini pengembangan pendapatan fee ditargetkan berasal dari trade finance terutama terkait dengan corporate banking.

"Trade finance ini adalah penerbitan LC dan bank garansi," kata Andreas kepada kontan.co.id, Jumat (25/5).


Rusli, Wakil Direktur Utama Bank Victoria menargetkan pendapatan dari wealth management bisa memberikan kontribusi fee based income pada semester II.

"Dengan tambahan pendapatan wealth management, diproyeksi fee based income bisa meningkat 10% year on year," kata Rusli kepada kontan.co.id, Jumat (25/5).

Benny Purnomo Direktur Utama PT Bank MNC Internasional Tbk bilang, pendapatan komisi mayoritas disumbang dari kartu kredit dan kegiatan treasury. "Fee based income menyumbang sepertifa dari pendapatan bank," kata Benny kepada kontan.co.id, Jumat (25/5).

Hendra Lie Direktur Utama Bank Dinar mengatakan pendapatan fee bisa dioptimalkan dari pendapatan administrasi dan komisi.

Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora menargetkan pendapatan fee bisa naik 15%-20% dari tahun lalu.

Henky Suryaputra, Chief Financial Officer Bank Sampoerna merencanakan pada semester II akan menerbitkan produk bancassurance. "Diharapkan kontribusi bisnis ini bisa mendorong fee based naik 5% yoy," kata Henky kepada kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia