KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berusaha meningkatkan keamanan transaksi di semua jalur. Ancang-ancang ini bertujuan untuk menghindari dari aksi kejahatan. Apalagi, baru-baru ini, Bank DBS Singapura berhasil dijebol sindikat yang membajak e-mail nasabah. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap dana yang dibajak para para kriminal itu mencapai US$ 1,86 juta atau Rp 25,4 miliar. Santoso, Direktur Bank Central Asia (BCA) mengatakan, untuk mengantisipasi kejahatan serupa terulang, BCA rutin edukasi ke nasabah dan meningkatkan pengamanan transaksi. "Rata rata kasus yang terjadi di Indonesia adalah melakukan penipuan melalui telepon dengan minta user ID, PIN, password, nama ibu kandung atau mengatasnamakan bank," kata Santoso, Senin (12/3).
Bank mengantisipasi pembobolan akun nasabah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berusaha meningkatkan keamanan transaksi di semua jalur. Ancang-ancang ini bertujuan untuk menghindari dari aksi kejahatan. Apalagi, baru-baru ini, Bank DBS Singapura berhasil dijebol sindikat yang membajak e-mail nasabah. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap dana yang dibajak para para kriminal itu mencapai US$ 1,86 juta atau Rp 25,4 miliar. Santoso, Direktur Bank Central Asia (BCA) mengatakan, untuk mengantisipasi kejahatan serupa terulang, BCA rutin edukasi ke nasabah dan meningkatkan pengamanan transaksi. "Rata rata kasus yang terjadi di Indonesia adalah melakukan penipuan melalui telepon dengan minta user ID, PIN, password, nama ibu kandung atau mengatasnamakan bank," kata Santoso, Senin (12/3).